Polisi menduga aksi pengeroyokan oleh kelompok moge alias motor gede Harley Davidson terhadap dua prajurit TNI di wilayah Bukittinggi, Sumatera Barat diawali dengan cekcok kedua belah pihak.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake menjelaskan insiden bermula saat kedua prajurit yang berboncengan itu mengejar kelompok moge dari Harley Owner Group (HOG) yang sedang melakukan konvoi.
Diduga, saat kejadian kumpulan motor besar itu menghalangi jalan dua prajurit TNI tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperkirakan mereka mengganggu jalan sedikit, dan mepet. Akhirnya dikejar yang bawa moge itu," kata Satake saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (31/10).
Menurut dia, kedua prajurit TNI itu memberhentikan kelompok moge tersebut hingga akhirnya berselisih. Kedua pihak sempat terlibat cekcok sebelum akhirnya tindak kekerasan itu terjadi.
Satake menuturkan bahwa kedua personel TNI merasa terganggu dengan kehadiran kelompok moge itu yang melakukan konvoi dengan menghalangi jalan.
"Mereka boncengan. Kemudian mengejar moge itu, karena dia mungkin merasa seperti terpepet ya. Kemudian dikejar itu, cekcok, hingga kejadian seperti di video," ujar Satake.
Hingga saat ini, polisi menyimpulkan bahwa hanya terdapat dua orang yang melakukan pemukulan saat kejadian. Hal itu didapat dari analisis sejumlah video dan keterangan saksi yang melihat kejadian perkara tersebut.
Menurut dia, setidaknya ada delapan anggota kelompok Moge yang terlibat dalam touring tersebut. Mereka berasal dari wilayah Siliwangi, Bandung, Jawa Barat.
"Hasil pemeriksaan intensif dan beberapa saksi, yang melakukan pengeroyokan itu cuma dua orang. Sisanya enggak ada masalah, tapi mereka jadi saksi saja," ujarnya.
Kedua orang berinisial BS (18) dan MS (49) langsung ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan pengeroyokan sebagaimana diatur dalam pasal 170 KUHP dan telah ditahan penyidik.
Insiden pemukulan terjadi di wilayah Simpang Tarok, Kota Bukittinggi pada Jumat (30/10) sore di halaman suatu ruko, dengan disaksikan banyak warga sekitar.
Dalam rekaman video yang menjadi video di media sosial, terlihat sekumpulan pria yang mengenakan helm dan jaket kulit nampak memukuli seseorang yang berbaju bebas berwarna merah. Dia dipukuli dan ditendang beberapa kali ketika sudah telungkup jatuh.
Dalam rekaman video lain yang beredar, terlihat segerombolan anggota konvoi moge itu menyampaikan permintaan maaf secara lisan di Kodim 0304/Agam. Setidaknya, ada sekitar delapan orang yang terlihat menyampaikan permintaan maaf.
Lihat juga:Massa Diduga Pro Jokowi Aniaya Anggota TNI |
Terdengar juga dalam video itu, sekelompok orang yang menyoraki kelompok moge tersebut dan meminta mereka mengulangi terus menerus ucapan permintaan maafnya.
"Kami dari Harley-Davidson Owners Group meminta maaf kepada prajurit Kodim 0304/Agam dan kepada seluruh anggota TNI atas pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi," ucap mereka dalam pernyataan maafnya.
(mjo/pmg)