Atep Tawarkan Aplikasi, Sahrul Andalkan Smart City di Debat

CNN Indonesia
Minggu, 01 Nov 2020 18:33 WIB
Pasangan calon Yena-Atep menawarkan aplikasi layanan masyarakat, rivalnya Dadang-Sahrul andalkan smart city di Kabupaten Bandung.
Calon wakil bupati Bandung Sahrul Gunawan dan Atep bersaing di debat publik perdana. (Foto: CNN Indonesia/Artho Viando dan CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Bandung, CNN Indonesia --

Debat publik pertama Pilkada Kabupaten Bandung 2020 telah digelar, pada Sabtu (31/10) malam dengan mengangkat tema soal 'Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat'.

Tiga pasangan calon yang mengikuti debat yaitu Kurnia Agustina-Usman Sayogi (nomor urut 1), Yena Iskandar Masoem-Atep (nomor urut 2), dan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (nomor urut 3).

Pasangan calon Kurnia-Usman menyoroti solusi administrasi kependudukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang mereka tawarkan adalah program Pandawa alias Pelayanan Administrasi Kependudukan Melalui Whatsapp.

"Pelayanan terhadap masyarakat yang kami inginkan adalah yang terbaik. Kemudian tata kelola birokrasi bersandar pada nilai jujur, amanah, dan berintegritas," kata cabup Kurnia dalam debat publik yang disiarkan langsung dari Kopo Square.

"Harus diupayakan bersama melalui pendekatan industri 4.0, untuk itu kami menawarkan program Pandawa," lanjutnya.

Melalui program Pandawa, Nia berharap masyarakat Kabupaten Bandung bisa mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan tanpa harus mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Hanya melalui gawai, kata dia, warga bisa langsung mengirimkan permohonan administrasi kependudukan.

Nia yang diusung Partai Golkar dan Gerindra ini menyebut, warga juga bisa langsung mencetak keperluan administrasi melalui mobile unit yang akan jemput bola terutama bagi kecamatan yang terkendala akses jauh dari pusat kota.

Janji kampanye perbaikan pelayanan masyarakat juga disampaikan paslon nomor urut 2, Yena-Atep.

Paslon yang diusung PDI Perjuangan dan PAN ini mengaku akan membuat aplikasi pelayanan untuk memudahkan masyarakat jika terpilih.

Yena mengatakan, penggunaan teknologi merupakan hal mutlak yang harus agar semua kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.

"Kami akan membuat aplikasi berbasis teknologi yang terintegrasi dari pusat sampai desa, sehingga masyarakat bisa mengakses dengan mudah," ujar Yena.

Salah satu hal konkret yaitu membuat KTP tidak perlu lagi ke Disdukcapil. Masyarakat cukup mengakses aplikasi sehingga tidak memakan waktu banyak.

"Permohonan bisa langsung dilakukan melalui gawai," cetus putri dari pengusaha di timur Bandung, H. Masoem itu.

Dalam aplikasi tersebut, lanjut Yena, desa akan menjadi ujung tombak. Jika ia terpilih, dirinya berharap dapat membantu masyarakat yang belum melek teknologi dibantu oleh pihak desa.

Selain pembuatan administratif, Yena mengatakan aplikasi berbasis gawai tersebut juga akan memuat sejumlah layanan lainnya seperti data penerima bantuan sosial bagi masyarakat.

"Semua data akan transparan dan bisa dilihat melalui aplikasi. Sehingga masyarakat bisa langsung mengaksesnya dan tidak ada carut-marut bansos terjadi. Termasuk APBD juga bisa diakses oleh masyarakat," cetusnya.

Dadang Supriatna - Sahrul GunawanDadang Supriatna - Sahrul Gunawan. (Detikcom/Muhammad Iqbal)

Sementara itu, paslon Dadang-Sahrul menyebutkan, digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah ke depan.

"Digitalisasi itu sangat penting. Pemerintah Kabupaten Bandung ke depan membuat smart city," kata Dadang.

Menurut Dadang, smart city merupakan bangunan sistem yang memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi. Bukan hanya di pemda, namun juga harus sampai ke tingkat RT.

"Semua informasi harus bisa diakses melalui teknologi informasi," ucapnya.

Pasangan yang diusung PKB, PKS, NasDem, dan Demokrat ini berharap, dengan membuka keran informasi melalui teknologi informasi secara transparan, seluruh masalah bisa selesai dengan baik.

"Masalah saat ini Kabupaten Bandung masih memiliki blank spot. Ada sejumlah titik yang tidak terjangkau internet, ini harus dibereskan dulu," kata Dadang.

Seperti diketahui debat publik Pilkada Kabupaten Bandung digelar sebanyak tiga kali.

Debat publik selanjutnya akan digelar pada 14 November mendatang dengan tema "Peningkatan Pembangunan dan Penyelesaian Persoalan Daerah serta Penanganan Pandemi Covid-19".

Kemudian debat publik terakhir bertema "Sinergitas Pembangunan Daerah dan Nasional dalam Rangka Memperkokoh NKRI" akan berlangsung pada 28 November 2020.

(pris/hyg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER