Massa Aksi Bela Nabi Muhammad atau Aksi 211 membubarkan diri dari lokasi demonstrasi di sekitar Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (2/11). Massa bubar usai salat Ashar berjamaah.
"Kita bubar dengan tertib, aman sampai tujuan," kata orator.
Pantauan CNNIndonesia.com, Jalan MH Thamrin pun steril secara bertahap. Kawat berduri dan beton pembatas jalan kembali dibuka oleh pihak kepolisian. Petugas kebersihan pun langsung membersihkan sampah-sampah yang ditinggalkan massa di lokasi demo. Meski demikian, lalu lintas di sekitar Jalan MH Thamrin menuju ke arah Bundaran HI Patung Kuda belum sepenuhnya dibuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi yang digelar sejak siang itu, massa melakukan aksi bakar foto Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai bentuk kecaman. Mereka membakar sejumlah foto Macron yang telah mereka siapkan itu di ujung aksi.
"Bakar, bakar, si Macron. Bakar si Macron sekarang juga," teriak massa sambil membakar foto Macron.
Sementara itu, Juru Bicara PA 212, Haikal Hassan dalam orasinya menyebut Macron sebagai presiden paling brengsek di seluruh dunia. Hal itu diucapkan Haikal dalam bahasa Inggris. Ia menyebut Macron telah menghancurkan umat Islam di seluruh dunia. Aspirasi yang tumpah lainnya, massa juga meminta agar umat Islam memboikot produk yang berasal dari Prancis.
Diketahui, aksi ini diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) yang tergabung dalam Aksi Bela Nabi Muhammad 211. Mereka demo di sekitar Kedubes Prancis sejak pukul 12.30 WIB.
"Ini bentuk penolakan terhadap produk Prancis," kata salah satu peserta aksi sambil menginjak sejumlah barang merek produksi Prancis.
Surat protes dititip ke polisi
Sementara itu, Direktur Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Hirbak Wahyu Setiawan mengaku pihaknya dititipi surat untuk Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
Surat itu, kata Hirbak, dititipkan oleh Jubir Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan saat demo berlangsung.
"Jadi dari pak Haikal Hasan menitipkan kepada kita untuk diserahkan kepada Kedubes Prancis," kata Hirbak kepada wartawan.
Hirbak mengaku belum melihat isi surat yang dititipkan itu. Namun, dia menyebut bahwa surat itu berisikan pernyataan umat Islam Indonesia.
"Isinya pernyataan umat Islam di Indonesia," ujarnya.
(ain/tim/ain)