Kepala Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPC PDI Perjuangan Surabaya, Anas Karno meragukan hasil survei Poltracking Indonesia yang lebih mengunggulkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno daripada jagoannya Eri Cahyadi-Armuji.
Anas menyoroti perbedaan signifikan survei Poltracking dengan sejumlah lembaga survei lainnya. Misalnya, Populi Center dan Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham) yang merilis hasil survei belum lama ini.
"Dalam survei Populi dan Pusdeham, Eri-Armuji unggul dibanding Machfud-Mujiaman dengan selisih 3 persen sampai 6,5 persen," kata Anas saat dikonfirmasi, Selasa (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dalam survei Poltracking Indonesia, Machfud-Mujiaman memperoleh elektabilitas sebesar 51,7 persen, sedangkan Eri-Armuji hanya memperoleh 34,1 persen. Itu artinya ada selisih 17,6 persen.
Indikator berikutnya yang juga meragukan, kata Anas, adalah popularitas calon wakil wali kota Mujiaman yang diklaim menyalip Armuji. Mujiaman sebesar 60,2 persen, sementara Armuji 59,6 persen.
"Ini agak aneh untuk tingkat pengenalan atau popularitas," kata dia.
Armuji bahkan menjadi anggota legislatif dari PDIP untuk DPRD Provinsi Jatim yang meraih suara terbanyak lintas partai saat Pemilu 2019 lalu, untuk Dapil Jatim 1. Ia meraih 136.308 suara.Anas mengatakan Armuji telah lama dikenal oleh publik Surabaya. Armuji adalah kader PDI Perjuangan yang selama lima periode berturut-turut selalu terpilih menjadi anggota DPRD Surabaya.
"Pak Armuji ini anggota DPRD lima periode, dua periode jadi Ketua DPRD Surabaya, dan kini di DPRD Jatim mewakili dapil Surabaya yang Pemilu 2019 lalu meraup 136.000 suara," katanya.
Ia pun membandingkan popularitas Armuji tersebut dengan Mujiaman yang baru sebagai Direktur Utama BUMD Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada, Surabaya sejak 2017.
"Misalnya anda menyandingkan Slank dan saya, lalu ditanyakan ke publik luas, lebih terkenal mana?" kata Anas memberi perumpamaan.
Meski demikian, Anas tetap memaknai hasil survei Poltracking sebagai masukan. Pihaknya akan terus bergerak untuk memenangkan Eri-Armuji.
"Kami tetap menjadikan hasil survei itu sebagai pendorong untuk terus bergerak masif di lapangan memenangkan Eri-Armuji untuk menjaga agar Surabaya ini tidak mundur lagi, menjaga agar jangan sampai berbagai program baik untuk warga selama ini dihentikan oleh pihak yang hanya ingin menguasai Surabaya untuk kepentingan pribadinya," ujarnya.
Sementara itu, Manager Riset Poltracking Indonesia, Masduri mengatakan perbedaan hasil survei dari satu lembaga dengan lembaga survei lain bisa saja terjadi. Yang pasti, ia mengaku bisa mempertanggungjawabkan hasil survei pihaknya di Surabaya.
"Ini hasil survei Poltracking Indonesia, kita pernah berbeda tidak hanya sekali ini saja, tapi kami bisa mempertanggungjawabkan hasilnya," kata Masduri.
Ia menambahkan, bahwa Poltracking Indonesia telah melakukan banyak survei di sejumlah daerah di Indonesia. Sejauh ini lembaganya sangat menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas.
"Poltracking Indonesia sudah banyak melakukan survei di berbagai daerah di Indonesia, sejauh ini kami kredibel dan sangat menjunjung integritas lembaga. Teman-teman bisa lihat track record jejak Poltracking Indonesia," pungkas dia.
(ain/frd/ain)