Hasil survei Poltracking Indonesia menyebut pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman mengungguli paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji.
Faktor pemilih Tri Rismaharani dan partai politik pendukung disebut punya andil atas keunggulan tersebut.
Dalam survei tersebut, Machfud-Mujiaman memperoleh 51,7 persen; Eri-Armuji mendapat 34,1 persen; 5,0 persen merahasiakan jawaban; dan undecided voters 9,2 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Survei ini menyatakan bahwa elektabilitas paslon Machfud-Mujiaman unggul dari paslin Eri-Armuji," kata Manajer Riset Poltracking Indonesia Masduri, pada rilis survei di Surabaya, Senin (2/11).
Survei dilakukan selama periode 19 - 23 Oktober 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling terhadap 1200 sampel. Margin of error-nya sebesar 2,8 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Poltracking Indonesia juga menghitung elektabilitas masing masing calon, jika tidak dipasangkan. Hasilnya, Machfud, yang merupakan mantan Kapolda Jatim, kembali mengungguli Eri dengan 51,9 persen berbanding 34,3 persen, dengan 5 persen responden merahasiakan jawaban.
"Elektabilitas Machfud mulai menunjukkan kenaikan pada Maret 2020 hingga Oktober 2020," tuturnya.
Senada, Mujiaman unggul dengan 47,5 persen dibanding Armuji 30,7 persen dalam hal elektabilitas calon wali kota.
"Pada nama calon wakil wali kota, Mujiaman memperoleh elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Armuji," ucapnya.
Dengan hasil ini, Masduri mengatakan bahwa paslon Machfud-Mujiaman berpotensi memenangkan Pilkada Surabaya 2020, 9 Desember.
"Kalau melihat trennya masing-masing calon, Machfud-Mujiaman potensial kontestasi Pilkada Surabaya. Meski demikian masih ada waktu sebulan lagi untuk masing-masing membuktikan potensinya menggaet swing voters," ucapnya.
Faktor Risma
Masduri menyebut keunggulan Machfud-Mujiaman ini tak lepas dari dua faktor. Pertama, dukungan dari mayoritas pemilih Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana.
Berdasarkan hasil surveinya, 49,4 persen pemilih Risma di Pilkada Surabaya 2015 kini lebih condong memilih paslon nomor urut 2 itu.
Sementara, pemilih Risma yang memilih Eri-Armuji hanya 37,8 persen. Sisanya, merahasiakan jawaban dan tidak menjawab.
"Pemilih Risma-Whisnu pada Pilkada 2015, banyak yang memilih pasangan Machfud-Mujiaman, sebesar 49,4 persen," kata Masduri.
![]() |
Hal serupa juga ditemukan pada pemilih lawan Risma di Pilkada Surabaya 2015, yakni Rasiyo-Lucy Kurniasari. Ia menyebut 70,7 persen lebih memilih Machfud-Mujiaman, dan 19,5 persen memilih Eri-Armuji.
"Begitupun pada pemilih yang memilih Rasiyo-Lucy, mayoritas memilih pasangan calon Machfud-Mujiaman," kata dia.
Meski begitu, Masudri ia tak mau banyak berspekulasi soal faktor kesamaan partai pendukung Risma dan Eri.
"Saya tidak akan berkomentar terlalu jauh, tapi itulah gambaran persepsi pemilih di bawah. Itu bukan soal anomali, tapi soal dukungan. Apakah kemudian mempunyai relasi dengan pilihan publik di 2015? Ya faktanya kan tidak," ujarnya.
Faktor kedua, katanya, Machfud-Mujiaman memiliki dukungan partai politik yang solid.
"Machfud-Mujiaman yang diusung oleh banyak partai memiliki soliditas pemilih yang tinggi. Terlihat mayoritas pemilih partai pengusung PKB, Gerindra, Demokrat, Golkar, PKS, NasDem, PAN dan PPP terlihat solid memilih Machfud-Mujiaman," katanya.
"Pemilih PDIP yang notabene partai pengusung utama dan PSI yang merupakan partai pendukung pasangan Eri-Armuji juga terlihat solid dengan memilih Eri Cahyadi-Armuji," tambahnya.
Diketahui, Pilkada Surabaya 2020 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni paslon nomor 1, Eri Cahyadi-Armuji, dan paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
![]() |
Eri Cahyadi - Armuji diusung oleh PDIP dan PSI. Sementara Machfud Arifin - Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.
Pencalonan Eri Cahyadi sendiri sebelumnya sempat menuai protes dari pendukung Wishnu Sakti, yang juga sempat digadang-gadang sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya dari PDIP.
Hasil Poltracking sendiri berbeda dengan hasil survei lainnya. Lembaga survei Populi Center menyebut elektabilitas Eri-Armuji mencapai 41 persen, sementara Machfud-Mujiaman meraih 37,7 persen. Adapun yang tidak menjawab 21,3 persen.
(frd/arh)