PILKADA SURABAYA

Debat Pendidikan, Eri Ejek Machfud Kurang Info soal Surabaya

CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 20:49 WIB
Kubu Eri Cahyadi-Armudji mengejek Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno ketinggalan berita soal pendidikan di Surabaya.
Kubu paslon Pilkada Surabaya Eri Cahyadi-Armudji (kanan) mengejek Machfud Arifin-Mujiaman ketinggalan berita soal pendidikan di Surabaya (CNN Indonesia/ Farid dan Screenshot via instagram @eriarmujiofficial)
Surabaya, CNN Indonesia --

Calon wakil wali kota Armuji mengejek kubu Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno ketinggalan berita atau informasi dalam debat Pilkada Kota Surabaya.

Mulanya Machfud memaparkan bahwa pihaknya akan memperbaiki sektor pendidikan di Surabaya, yakni dengan meningkatkan kualitas guru dan siswa, serta menjamin kesejahteraan pengajar, yang menurutnya masih memiliki kekurangan di Surabaya.

Machfud mengaku selama ini menerima banyak keluhan dari para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Surabaya yang mengaku tidak bisa mengajar sejak Maret 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama guru-guru PAUD. Sangat menjerit. Dari bulan Maret enggak bisa ngajar. Kami menemukan di lapangan. Jika kami jadi wali kota kita tingkatkan kesejahteraan. Dan memberikan kemudahan pendampingan sertifikasi. Kemudian peningkatan kualitas guru. Tidak ada lagi dikotomi pendidikan di Kota Surabaya," ujar Machfud.

Mendengarkan hal itu, Armuji membantah pernyataan mantan Kapolda Jatim tersebut. Ia bahkan menyebut Machfud ketinggalan informasi dan mendapatkan bisikan yang salah.

"Tentunya pemerintah kota sudah melakukan dan banyak semua inilah mungkin Pak Machfud, Pak Mujiaman, ketinggalan berita, atau salah pembisiknya," kata Armuji, yang merupakan mantan anggota DPRD Kota Surabaya lima periode ini.

Calon wali kota Surabaya, Eri Cahyadi juga menampik pernyataan Machfud. Ia mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Surabaya sudah sangat baik, yakni sebesar 82,22 pada 2019.

"IPM Surabaya 82,2 kalo disampaikan dengan pendidikan. Berapa IPM 5 tahun ke depan yang anda rencanakan? Apa indikator terkait dengan naiknya IPM di bidang pendidikan? Apa indikator dan berapa titik IPM anda rencanakan untuk 5 tahun ke depan?," kata Eri.

Menanggapi sanggahan Eri dan Armuji tersebut, Machfud lantas meminta paslon 1 untuk banyak turun ke lapangan. Menurutnya di sana banyak keluhan yang diutarakan oleh para guru.

"Makanya Pak Armuji harus jalan-jalan ke kampung. Ke sekolah-sekolahan. Ini keluhan guru," kata Machfud, membalas.

Ia lalu menyampaikan bahwa di Surabaya, kini banyak sekolah swasta yang terpaksa tutup lantaran kurang murid. Hal itu menurutnya disebabkan karena kuota murid yang tidak merata antara sekolah negeri dan swasta.

"Perlakuan terhadap sekolah swasta. Sekarang ini di Surabaya banyak yg tutup karena kurang murid. Harusnya negeri cuma 30 siswa. Tapi bisa nampung 40 siswa. Sekolah swasta enggak bisa mendapatkan murid," ujar Machfud

(frd/dhf/rzr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER