Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah menyiapkan pengamanan untuk mencegah gangguan ketertiban di tengah aksi boikot produk Prancis.
Hal ini berkaitan dengan aksi boikot sebagai buntut dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.
"Pengamanan di tempat-tempat ini ya, kita melihat situasi fenomena sekarang yang ramai ini, beberapa tempat-tempat (yang menjual) produk kita siapkan pengamanan, contoh di mal, misalnya ada pengamanan objek vital nanti Shabara juga ada di sana, akan kita siapkan lapis pengamanan di sana juga," tutur Yusri kepada wartawan, Jumat (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusri mengingatkan agar aksi boikot produk Prancis itu tak sampai mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Namun, menurut Yusri, sejauh ini pihak kepolisian belum menemukan ada tindak pidana dalam aksi boikot tersebut.
"Belum ada kita temukan dan mudah-mudahan jangan sampai," ujarnya.
Di sisi lain, Yusri menuturkan sampai saat ini pihaknya belum menerima permintaan untuk melakukan pengamanan dari perusahaan asal Prancis yang ada di Jakarta.
"Nanti akan saya cek semua untuk itu. Tapi kita sudah mengantisipasi semuanya," ucap Yusri.
Sebelumnya, ormas Gerakan Pemuda Islam (GPI) melakukan aksi pembakaran produk Prancis di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/11).
Sebelum melakukan pembakaran, mereka lebih dulu membeli produk asal Prancis dari sebuah minimarket. Produk yang dibeli antara lain air mineral, biskuit, hingga susu.
Terkait aksi pembakaran ini, pihak kepolisian menyatakan tak unsur pidana. Sebab, GPI telah lebih dulu membeli produk-produk tersebut sebelum akhirnya melakukan aksi pembakaran.
"Sementara kita belum atau tidak temukan unsur pidananya," kata Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Gozali Luhulima saat dikonfirmasi, Kamis (5/11).
(dis/pmg)