Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku memusatkan perhatian pada penjelasan visi-misi serta program unggulannya agar mudah dipahami publik jelang debat publik pertama Pilkada Medan 2020 yang digelar pada Sabtu (7/11).
Sementara, calon Wali Kota Akhyar Nasution menyiapkan jawaban singkat dan padat dalam debat.
"Dalam debat nanti, kami akan fokus berupaya agar publik memahami visi-misi dan program unggulan kami, jika kelak dipercaya menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan," kata Bobby Nasution, Jumat (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, menurut Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman ini, partisipasi pemilih bakal meningkat signifikan dibanding saat Pilkada Medan 2015.
"Kami berharap partisipasi pemilih meningkat dibanding Pilkada 2015 saat Uda Akhyar memenangi kontestasi berpasangan dengan Pak Dzulmi Eldin. Kalau nggak salah, saat itu partisipasi pemilih hanya di kisaran 25,38 persen," terang dia.
Bobby, yang mendapat nomor urut 02, menilai masyarakat secara umum menginginkan perubahan besar di Kota Medan. Karena itu, visi-misi serta program strategisnya pun disesuaikan dengan harapan itu.
"Debat kandidat diselenggarakan KPU pada dasarnya untuk mendorong terciptanya iklim demokrasi yang sehat di tengah-tengah masyarakat," ungkap dia.
Terpisah, calon Wali Kota Medan nomor urut 01 Akhyar Nasution mengaku sudah mempersiapkan diri bersama pasangannya Salman Alfarisi untuk memberi jawaban singkat dan padat dalam debat itu.
"InsyaAllah, kami sudah mempersiapkan diri dengan baik dan akan kami sesuaikan waktu yang ada untuk menjawab pertanyaan secara singkat dan padat," kata dia, Jumat (6/11).
Dalam debat besok, Akhyar dan Salman juga akan memaparkan visi misi agar semakin dipahami warga Kota Medan dan rencana kerja 3,5 tahun ke depan.
"Visi misi yang kami paparkan merupakan hasil pemikiran Akhyar dan Salman yang diambil dari aspirasi serta masukkan masyarakat Kota Medan," ungkapnya.
Misalnya saja, tambah Akhyar, membantu pembiayaan uang duka bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Kami juga akan menyiapkan ambulans terintegrasi secara gratis. Selain itu jika Akhyar Salman terpilih, kami akan membantu peralatan mesin ATM Beras. Berasnya, itu adalah bantuan dari masyarakat di sekitar rumah ibadah, baik masjid, gereja dan rumah ibadah lainnya. Ini akan memberikan jaminan bahwa tidak ada lagi warga yang tidak makan," ungkapnya.
Disinggung soal pemerintahan ke depan yang berjalan di masa pandemi, Akhyar mengakui tentu ada kesulitan. "Sebab, ada keterbatasan ruang gerak pemerintah," papar Akhyar.
Diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar tiga kali debat publik kandidat Pilkada Medan, yakni pada 7 November, 21 November dan 5 Desember 2020. Debat ini akan diikuti pasangan calon nomor urut 01 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan pasangan calon nomor urut 02 Bobby Nasution-Aulia Rachman.
Bobby Nasution yang berpasangan dengan kader Gerindra, Aulia Rachman bakal berhadapan dengan Akhyar-Salman. Pasangan calon nomor urut 01 ini diusung oleh Demokrat dan PKS.
Komisioner Divisi Teknis KPU Medan, M Rinaldi Khair menyebutkan materi debat publik meliputi pendalaman atau penjabaran visi dan misi pasangan calon. Sementara tema yang diangkat diantaranya, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan ke masyarakat dan, menyelesaikan persoalan daerah.
Kemudian, tema tentang menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional serta upaya memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kebangsaan.
![]() |
Selain itu, materi debat juga memuat kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan serta pengendalian virus corona.
Rinaldi menyebut debat kandidat akan disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi. Pihak yang diperbolehkan masuk ke ruang debat pun bakal dibatasi karena terkait pandemi.
Yakni, dua pasangan calon, tim kampanye paslon masing-masing empat orang, para komisioner KPU Medan, dan komisioner Bawaslu Medan.
"Jadi debat akan disiarkan secara langsung di televisi. Paslon tidak boleh ada yang membawa pendukung. Pimpinan Parpol juga tidak ikut," papar Rinaldi.