Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana menyatakan pembegalan terhadap anggota marinir tidak terencana. Dia mengatakan dua pelaku tidak mengetahui bahwa korbannya anggota marinir TNI Angkatan Laut.
"Ketika melakukan aksi kemarin, dia tidak tahu kalau itu anggota TNI. Kalau tau anggota TNI, dia tidak akan berani," ujar Nana dalam keterangan pers, Sabtu (7/11).
Nana tak menjelaskan secara spesifik apakah pelaku pembegalan anggota marinir merupakan residivis. Namun, dia menyampaikan bahwa ada tersangka yang baru menjadi pelaku begal dari 22 tersangka begal pesepeda yang diringkus dalam dua pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Polisi Ungkap Modus Begal Pesepeda Marinir |
"Rata-rata pelaku curat, tapi ada memang juga sebagian kecil mereka pelaku baru. Ada kemungkinan karena situasi pandemi. Jadi sebagian besar residivis," ujarnya.
Lebih lanjut, Nana juga tak menjelaskan secara spesifik perihal barang bukti milik anggota marinir yang dibegal oleh pelaku. Dia hanya menyampaikan pihaknya memperoleh barang bukti ponsel dari pelaku dan penadah.
"kalau sudah sampai penadah ada transaksi jual beli, harganya miring," ujar Nana.
Lebih dari itu, Nana menambahkan pelaku biasanya mengincar sepeda mahal. Dia menduga hal itu terkait dengan ponsel yang hendak dibegalnya.
"Mereka selalu melihat-lihat, mengintai, wah ini sepedanya bagus, pasti handphone mahal. Yang jelas itu handphonenya baru-baru itu," ujarnya.
(panji/agt)