Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berharap banyak tenaga kesehatan (nakes) asal Indonesia yang bisa bekerja di luar negeri.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bersama Konsorsium Kedokteran Indonesia (KKI) secara daring, pada Selasa (10/11).
"Saya harap semakin banyak nakes yang bekerja di luar negeri. Nanti termasuk dokter dan dokter gigi asal Indonesia," kata Terawan saat membuka acara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, saat ini banyak permintaan nakes Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Hal itu, kata Terawan, karena kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia yang semakin meningkat.
"Kepercayaan dunia internasional ke Indonesia semakin meningkat, semakin banyak permintaan nakes Indonesia untuk bekerja di luar negeri," ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan empat tantangan pembangunan kesehatan Indonesia menuju masyarakat yang sehat.
Salah satu yang menjadi tantangan pembangunan kesehatan adalah memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Kemudahan akses layanan kesehatan pada JKN, jadi kemudahan akses masih jadi tantangan," ucap Terawan.
Tantangan selanjutnya adalah permasalahan stunting, serta angka kematian pada ibu dan bayi yang masih tinggi.
Dalam hal ini, ia mengatakan dibutuhkan dukungan lintas sektor kementerian-lembaga untuk menekan angka stunting, dan kematian pada ibu dan bayi.
"Butuh dukungan lintas sektor untuk menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, serta butuh intervensi spesifik dan intervensi sensitif pada stunting," tuturnya.
Kemudian mengendalikan harga obat dan alat kesehatan di Indonesia sehingga harga terjangkau dan dapat diakses dengan mudah oleh tenaga kesehatan.
"Tantangan selanjutnya mengendalikan harga obat dan alat kesehatan, ini semua secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan pelayanan praktik kedokteran," ucapnya.
Pada September 2020, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sempat meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menambah jumlah dokter yang tersebar di seluruh Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Indonesia.
Upaya ini dilakukan guna menyeimbangkan proporsionalitas jumlah dokter dengan pasien Covid-19 yang dirawat.
Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Satgas Covid-19 Jossep F William mengatakan kondisi kekurangan dokter terjadi seiring dengan bertambahnya pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG yang menjalani karantina mandiri, seperti yang dilakukan di RSD Wisma Atlet Jakarta, hingga RSD Batam di Kepri.
(mln/pmg)