Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik DKI Jakarta saat ini semakin amburadul.
Menurut Mega, Jakarta harusnya bisa menjadi 'Kota Mahasiswa (City of Intellectual) seperti yang dirumuskan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Menanggapi pernyataan Megawati tersebut itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengapresiasinya sebagai kritik untuk membangun ibu kota Republik Indonesia ini menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya itu kami menghormati menghargai siapapun memberikan komentar atas kota Jakarta, kami anggap semua masukan kritik sebagai obat bagi kami," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/11).
Obat dan kritikan itu, kata Riza, mampu membenahi Jakarta untuk terus lebih maju dan baik. Kritikan itu juga disebut Riza untuk semangat bagi Pemerintah DKI dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Untuk mewujudkan kota yang maju dan bahagia warganya jadi siapapun memberikan masukan kritik kami anggap sebagai obat untuk menyemangati kami, memotivasi kami untuk terus berbuat dan meningkatkan kinerja, perbaikan dan kualitas daripada kota Jakarta ke depan," ujar pria yang juga politikus Partai Gerindra tersebut.
Lihat juga:Megawati: Sekarang Jakarta Jadi Amburadul |
Selanjutnya, kata Riza, untuk mewujudkan hal tersebut DKI terus menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan Rancangan Penbangunan Jangka Menangah (RPJMD). Dengan begitu pembangunan lebih tertata dan tepat tujuan.
"Masyarakat bisa melihat, kemajuan daripada kota Jakarta yang kita cintai ini, dalam pembangunannya kami selalu melibatkan semuanya," beber Riza.
"Mulai dari partai politik yang ada di Jakarta, melalui DPRD, ormas, UKP, komunitas tokoh-tokoh agama, tokoh tokoh pemuda, tokoh masyarakat semua terlibat bersama-sama membangun kota Jakarta," sambungnya.
Lewat kolaborasi itu, Riza mengklaim Pemprov DKI jadi lebih tahu apa yang dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya ia berpesan kepada jajaran untuk turut membangun Jakarta bersama-sama.
"Inilah kota Jakarta yang kita bangun bersama dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kami terus membangun untuk kepentingan warga Jakarta dan tentu untuk kepentingan masyarakat banyak termasuk kepentingan bangsa negara," tutupnya.
![]() |
Sebelumnya, Megawati mengomentari Jakarta terkait pendidikan. Megawati mengatakan Jakarta harusnya menjadi Kota Pendidikan. Namun, UNJ malah menyematkan gelar itu kepada Semarang, Solo dan Surabaya.
"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Mega saat berbicara dalam acara 'Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial' yang disiarkan secara daring, Selasa (10/11).
Sebagai informasi, tiga daerah yang disebut Megawati dinobatkan sebagai City of Intellectual tersebut saat ini kebetulan dipimpin kepala daerah yang merupakan kader PDIP. Tiga daerah itu adalah Kota Semarang yang dipimpin Hendrar Prihadi, Kota Solo yang dipimpin FX Hadi Rudyatmo, dan Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini.
Penghargaan itu diberikan berdasarkan riset yang dilaksanakan tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas.