Pemprov DKI Usung Jakarta Clean Air Partnership

Pemprov DKI Jakarta | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2020 20:08 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Bloomberg Philanthrophies dan Vital Strategies mewujudkan komitmen bertajuk Jakarta Clean Air Partnership.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Bloomberg Philanthrophies dan Vital Strategies mewujudkan komitmen bertajuk Jakarta Clean Air Partnership. (Foto: dok. Pemprov DKI Jakarta)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Bloomberg Philanthrophies dan Vital Strategies sebagai mitra pelaksana dalam perwujudan komitmen bersama bertajuk Jakarta Clean Air Partnership.

Jakarta Clean Air Partnership bertujuan mengatasi polusi udara di Jakarta, melalui peningkatan ketersediaan dan penggunaan data kualitas udara, analisis solusi kebijakan, efektivitas, serta mempromosikan kesadaran publik tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan.

Gubernur Anies Bawesdan menyatakan apresiasi terhadap kerja sama tersebut. Ia menyebut udara bersih merupakan prioritas bagi masyarakat Jakarta, sehingga perlu ditangani secara komprehensif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polusi udara merupakan masalah yang kompleks, membutuhkan pendekatan multi sektoral dan perlu bagi kita untuk menjalin kerja sama, baik internasional maupun domestik. Karena masalah polusi udara ini semakin mendesak, terlebih di masa pandemi Covid-19. Kami bangga dapat bermitra dengan Bloomberg Philanthropies dan Vital Strategies untuk menjadikan udara bersih sebagai prioritas bagi masyarakat Jakarta," katanya.

Menurut Anies, kerja sama akan terfokus pada peningkatan kualitas udara Jakarta selama dua tahun ke depan. Sebagai bagian komitmen, disepakati dokumen Menuju Udara Bersih Jakarta yang menyoroti upaya-upaya untuk mengurangi polusi udara dan serangkaian rekomendasi kebijakan yang tengah dijalankan.

"Dokumen ini merupakan perjanjian formal yang akan mengingatkan kita pada pilar-pilar utama dalam rangka pengendalian polusi udara dalam tiga aspek, yaitu ilmu pengetahuan, kebijakan, dan komunikasi," ujar Anies.

Dalam program kemitraan ini, para mitra juga akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lokal dan internasional dari kalangan akademisi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga wadah pemikir (think-tank), dan masyarakat sipil. Bersamaan, Pemprov DKI Jakarta juga meluncurkan situs resmi www.jakarta.cleanair.id sebagai wadah informasi berbasis bukti tentang sumber, dampak, dan solusi polusi udara.

Sementara, pendiri Bloomberg Philanthrophies dan Bloomberg LP Michael R. Bloomberg menuturkan, berdasarkan pengalaman sebagai Wali Kota New York, udara bersih tak hanya meningkatkan kesehatan publik, namun juga pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Ia mengaku, mengelola polusi udara adalah tantangan yang membutuhkan penelitian mendalam. Bloomberg menambahkan, kemitraan dengan Pemprov DKI Jakarta akan membantu Jakarta melacak polusi dan menemukan cara untuk menguranginya.

"Dan, bersama-sama, kita bekerja untuk membangun contoh yang dapat digunakan kota-kota lain di Asia dan kota lainnya," kata Bloomberg.

Pada kesempatan yang sama, Vice President of the Environmental Health Division Vital Strategies Daniel Kass menegaskan, tak ada cara instan untuk peningkatan kualitas udara. Hal itu harus dikenali melalui sumber pencemar, dampak kesehatan dan sosial pada masyarakat, juga potensi manfaat dari pengurangan emisi demi solusi yang hemat.

"Kami senang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merancang strategi peningkatan kualitas udara ibu kota melalui ilmu pengetahuan yang solid, kebijakan, dan komunikasi strategis yang berkelanjutan dan efektif," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Andono Warih menambahkan, pemerintah dan publik perlu turut bersinergi.

"Pengelolaan kualitas udara akan lebih optimal bila dilakukan secara terpadu dengan mengkombinasikan regulasi, kesadaran serta peningkatan kapasitas dan kemitraan dari pemangku kepentingan termasuk akademisi, masyarakat maupun NGO untuk sama-sama berkontribusi meningkatkan kualitas udara. Ini bukti komitmen kita untuk udara Jakarta yang lebih bersih," ujar Andono.

Kemitraan dibangun berdasarkan sejumlah lokakarya dengan pemangku kepentingan yang dilakukan sejak 2019 untuk meningkatkan kesadaran pemerintah dan publik atas polusi udara sebagai masalah kesehatan yang kritis. Selain itu, juga sebagai bagian dari tujuan mengurangi polusi PM2.5 dan meningkatkan transparansi tentang masalah polusi udara.

Perlu diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah mengesahkan Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor pada Juli 2020 dan saat ini sedang menyusun revisi terkait Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak dan revisi ISPU dengan memasukan parameter PM2,5 di dalam perhitungan.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER