Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Muchamad Nabil Haroen, menyatakan bahwa kerumunan di Bandara Soekarno Hatta saat kepulangan Rizieq Shihab merupakan alarm bagi pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
"Peristiwa kerumunan yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta ketika HRS [Habib Rizieq Shihab] kembali ke Indonesia harusnya menjadi alarm, bahwa memang prosedur pengamanan dan penertiban kerumunan harus diperiksa ulang," kata pria yang karib disapa Gus Nabil itu melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/11).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu memandang SatgasCovid-19 harus memberikan teguran agar tidak terjadi peristiwa serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga berharap tak ada pembenaran atas kesalahan atau penyalahgunaan protokol yang merugikan pihak lain secara luas seperti ini.
"Ini hal penting yang harus disampaikan agar masyarakat secara luas juga aware bahwa protokol kesehatan di masa pandemi ini bisa diberlakukan secara ketat," katanya.
Kepulangan Rizieq Shihab selaku pemimpin Front Pembela Islam dari Arab Saudi ke Indonesia pada Selasa (10/11) lalu memang menimbulkan kerumunan karena para pendukung menyambutnya di Bandara Soekarno Hatta.
Para pendukung tersebut berkerumun tanpa menjaga jarak meski Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19.
Beberapa hari di Jakarta, Rizieq juga sudah mengisi agenda di mana penerapan protokol kesehatan belum optimal. Sejumlah agenda itu di antaranya peringatan Maulid Nabi Muhamnad SAW di Pondok Ranggon dan Tebet.
Hari ini, Rizieq kembali diagendakan menggelar acara pernikahan putrinya, Syarifah Najwa Shihab, di Petamburan, Jakarta Pusat. Agenda itu kemudian diikuti dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW malam harinya.
(ryn/has)