Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, menegaskan bahwa klaim ada pihak dari pemerintah Indonesia yang membantu kepulangannya dari Arab Saudi merupakan kebohongan besar.
"Jika ada pihak manapun dan siapa pun dari pemerintah Indonesia, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, yang mengaku-ngaku ikut membantu atau melobi pemerintah Saudi dengan kepulangan saya ini. Maka saya katakan di sini dengan tegas, bohong besar," katanya dalam video yang diunggah di akun Twitter-nya pada Sabtu (14/11).
Rizieq mengatakan bahwa klaim tersebut sebagai berita bohong atau hoaks. Ia tak ingin ada pihak yang berupaya menjadi pahlawan kesiangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ingin merepotkan pemerintah Indonesia, mempersulit pemerintah Indonesia. Saya tidak ingin memberi beban kepada pemerintah Indonesia. Biarkan beban saya tanggung, saya selesaikan, saya cari jalan keluar," katanya.
Ia kemudian berkata, "Jadi, janganlah ada pihak manapun yang kemudian mengklaim ingin menjadi pahlawan kesiangan."
Unggahan Rizieq menyampaikan pernyataan ini tak lama setelah Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Ahmad Muzani, mengklaim Prabowo Subianto punya peran dalam kepulangan Rizieq. Ia disebut melobi pemerintah agar mengizinkan Rizieq pulang.
Permintaan tersebut, katanya, merupakan syarat rekonsiliasi pihak Prabowo dengan Presiden RI Joko Widodo setelah bertarung sengit dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani (@ahmadmuzani2), membenarkan bahwa pihaknya mengajukan pemulangan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Tanah Air sebagai syarat rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019," demikian keterangan unggahan dalam akun Instagram @fraksipartaigerindra yang terverifikasi, Jumat (13/11).
Pernyataan itu berlanjut, "Muzani tak membantah saat ditanya apakahPrabowoSubianto telah mengajukan syarat tersebut ke PresidenJokoWidodo."
Selain Prabowo, mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, juga sempat disebut turun tangan memulangkan Rizieq. Dugaan itu disuarakan eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Ia menuding ada pihak yang berupaya membiayai kepulangan Rizieq untuk agenda politik 2022 menuju 2024.
Ferdinand menyamarkan nama-nama orang yang dituding dalam kicauannya, tapi sejumlah pihak menilai Ferdinand merujuk pada JK, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Rizieq.
JK membantah tudingan tersebut. Juru bicara JK, Husein Abdullah, menilai singgungan tersebut hanya dikait-kaitkan, tapi tak benar.
"Ini kan kadang-kadang dengar ini itu terus twit bikin cocokologi, kemudian dengan segala retorika, berlindung menggunakan kata pengganti segala macam," katanya dikutip dari acara di TV One, Rabu (11/11).
Sementara itu, pihak pemerintah menampik berupaya menghalangi kepulangan Rizieq. Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD, mengatakan bahwa pihaknya memberikan hak yang sama kepada Rizieq seperti warga negara Indonesia (WNI) lainnya.
Saat menanti kepulangannya, Mahfud juga meminta aparat keamanan tidak memberikan pengamanan berlebihan dan bertindak represif.
(fey/has)