Kakak kandung Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Jagad Hari Suseno menegaskan bahwa dirinya masih berstatus kader PDIP. Dia pun masih memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Seno membantah pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut dirinya sudah bukan kader. Hasto bicara demikian usai Seno menyatakan dukungan terhadap paslon Pilkada Surabaya Machfud Arifin-Mujiaman.
"Bahwa pemuatan statement Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, tentang tidak adanya KTA atas nama Jagad Hariseno, tidak benar," kata Seno, melalui keterangan tertulisnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seno juga mengaku sudah mengantongi KTA sebagai kader PDIP sejak 30 tahun yang lalu. Saat DPC PDIP Surabaya masih dipimpin oleh Saleh Ismail Mukadar. Terlebih, dirinya juga merupakan putra dari Soetjipto yang pernah menjadi Sekjen PDIP.
"Saya sudah ber-KTA resmi sebagai Kader PDI Perjuangan Tahun 1990. Sejak era Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Saleh Ismail Mukadar," ucapnya.
KTA itu, kata Seno, sudah diperpanjang tiga kali. Ia lalu menunjukkan bukti kepemilikan KTA, dengan tanggal penerbitan terakhir pada 19 Oktober 2017.
![]() |
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa Jagat Hari Suseno, kakak kandung Whisnu Sakti Buana, bukan kader partainya. Seno disebut tak memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP.
"[Seno] tidak ada KTA," kata Hasto, di Surabaya, Minggu (15/11).
Hasto mengatakan itu usai gaduh di Surabaya terkait pilkada. Seno mendukung Machfud Arifin-Mujiaman. Tidak seperti keputusan DPP PDIP yang mengusung Eri Cahyadi-Armuji.
Hasto juga mengatakan jika ada kader atau anggota yang ditemukan membelot dari keputusan partai, dan memberikan dukungan kepada pihak lain, maka pihaknya pun akan memberikan sanksi pemecatan.
"Kalau ada anggota partai yang, memberikan dukungan kepada lihak lain kami langsug memberikan sanksi pemecatan," kata dia.