Presiden Joko Widodo memperingatkan agar semua pihak berhati-hati terhadap pengadaan vaksin covid-19 yang diperkirakan akan datang pada akhir tahun ini.
Jokowi mengatakan, vaksin tersebut harus lolos dari pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum bisa digunakan.
"Kita harus hati-hati terhadap yang namanya vaksin itu. Harus melalui kaidah-kaidah scientific sehingga penting yang namanya emergency auto researchers yang akan dikeluarkan BPOM, BPOM ini penting sekali," kata Jokowi seperti dikutip dari wawancara khusus dengan Rosiana Silalahi di Kompas TV, Selasa (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menjelaskan butuh waktu sekurangnya tiga pekan untuk menjalani pemeriksaan di BPOM sebelum vaksin dibagikan ke publik.
Ia menargetkan vaksin dapat segera disuntikkan pada akhir atau awal tahun 2021.
"Setelah datang harus lalui lagi tahapan-tahapan di BPOM, waktunya kurang lebih tiga minggu sampai satu bulan sehingga vaksin bisa disuntik akhir atau awal tahun," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengklaim sejumlah rencana terkait produksi vaksin ini masih tergolong baik dan terus mengalami progres yang tepat.
Ia juga mengaku berulang kali mengingatkan kepada jajaran menteri bahwa vaksin covid-19 yang dibeli harus sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Vaksin yang akan digunakan di Indonesia juga harus masuk dalam daftar vaksin yang direkomendasi lembaga kesehatan dunia itu.
"Saya tekankan berkali-kali ke menteri, vaksin yang dibeli harus masuk di dalam list WHO, yang disuntik umur 18-59 ini juga standar WHO harus diikuti," ucap dia.
Berbagai jenis vaksin yang diproduksi sejumlah negara diklaim siap didatangkan ke Indonesia yakni Cansino, G42 atau Sinopharm, hingga Sinovac.
Regulasi disiapkan, sementara Majelis Ulama Indonesia juga diminta menyiapkan langkah untuk proses sertifikasi halal.
Di antara beberapa kandidat vaksin yang dibeli di Indonesia, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase akhir di beberapa negara termasuk Brasil dan China.
Di Indonesia sendiri, uji klinis tahap akhir ditargetkan selesai Desember 2020.
Sedangkan Sinopharm sudah menyelesaikan uji klinis tahap akhir di Uni Emirat Arab (UEA) dan Turki. Adapun CanSino sudah selesaikan uji klinis tahap akhir di Kanada, China, dan Arab Saudi.
(tst)