Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman tengah ramai diperbincangkan publik, Jumat (20/11) karena perintahnya menurunkan spanduk dan baliho terkait Rizieq Shihab di Jakarta.
Selain mengaku memerintahkan prajurit menurunkan spanduk dan baliho karena tak berizin, dia pun mengingatkan organisasi massa yang dipimpin Rizieq tersebut agar tak seenaknya sendiri.
"Seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," kata Dudung saat ditemui di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dudung resmi memimpin Kodam Jaya sejak dimutasi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada 27 Juli 2020. Ia menggantikan Mayjen Eko Margiyono yang dipromosikan jadi Pangkostrad lalu naik pangkat jadi Letnan Jenderal.
Dudung yang merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1988 itu mulanya dikenal sebagai prajurit dari satuan infanteri atau baret hijau.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung pernah mengemban sejumlah jabatan di berbagai tingkatan pangkat.
Pria yang kini berusia 55 itu diketahui pernah menjabat Dandim 0406/Musi Rawas hingga Dandim 0418/Palembang.
Kemudian pada 2011, Dudung dimutasi dan menjabat sebagai Aspers Kasdam VII/Wirabuana. Setahun berselang, Dudung lantas menduduki jabatan Danrindam II/Sriwijaya.
Setelahnya, Dudung dimutasi menjadi Komandan Detasemen Markas (Dandema) Mabes TNI. Lalu, pada 2015, Dudung menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Militer.
Satu tahun kemudian, Dudung ditunjuk menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI AD. Posisi tersebut dijabat Dudung selama satu tahun, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Waaster KSAD.
![]() |
Pada 2018, Dudung kembali ke Akademi Militer untuk menjabat sebagai gubernur. Lepas dari jabatan Gubernur Akmil itu, dia pun menjabat Pangdam Jaya/Jayakarta menggantikan Eko Margiyono yang dipromosi jadi Pangkostrad.
"Para prajurit Kodam Jaya mempunyai kewajiban untuk menjadi contoh dan memelopori usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya," ujar Dudung Abdurachman dalam sambutannya saat baru menjabat Pangdam Jaya seperti dikutip dari laman secapaad.mil.id.
Ia menambahkan, prajurit Kodam Jaya harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kehormatan diri di muka umum. Selain itu, prajurit harus bersikap ramah tamah dan sopan santun kepada rakyat serta menjunjung tinggi kehormatan wanita.
"Oleh karenanya, untuk jajaran Kodam Jaya, harus sangat dekat rakyat, sehingga nantinya mereka yang akan membantu tugas-tugas kita," tutup Sang Pangdam Jaya kala itu.