Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak organisasi sukarelawan untuk mendiskusikan sinergi dalam penanggulangan bencana, termasuk dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pangarso Suryotomo, Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Sumber Daya BNPB, mengatakan peran sukarelawan sangat strategis untuk percepatan penanganan pandemi yang disebabkan oleh virus SARS Cov-2.
Oleh karena itu, pihaknya menggelar diskusi bertajuk 'Sinergitas Pentaheliks: Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Pandemi Covid-19' yang bertujuan untuk memetakan peran para relawan yang tergabung dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI), khususnya percepatan penanganan Coronavirus disease 2019 atau Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di samping itu, ini bertujuan untuk membangun koordinasi antar relawan sehingga tidak tumpang tindih satu sama lain dalam penanggulangan bencana," ujar Pangarso sebagaimana dikutip dari laman resmi BNPB pada Minggu (22/11/).
Pada kesempatan tersebut, para relawan mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi perihal pentingnya sinergitas, komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain.
Pangarso mencontohkan dalam kasus penanganan potensi erupsi Gunung Merapi saat ini, relawan dari luar daerah dapat bersinergi bila hendak membantu logistik bantuan kepada warga terdampak atau para pengungsi.
"Maka dapat membeli hasil panen dari warga setempat," tambah Pangarso.
Demikian juga dalam upaya penanganan Covid-19, relawan tidak perlu melakukan sosialisasi dalam lingkup yang luas, tetapi dapat melakukan hal tersebut di lingkungan sekitar rumahnya.
Para relawan diharapkan menjadi ujung tombak perpanjangan tangan pemerintah untuk melakukan sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan. Protokol kesehatan 3M hingga saat ini dinilai menjadi upaya preventif yang efektif menekan penularan virus yang menyebabkan pandemi Covid-19. Protokol tersebut mencakup gerakan #pakaimasker #cucitangan dan #jagajarak.
Terkait penanganan Covid-19, para relawan yang merupakan gabungan 115 organisasi relawan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menyatakan komitmen untuk bersinergi dalam penanggulangan bencana dan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Para relawan juga berbagi pengalaman, dan memberikan saran serta kritik terhadap platform organisasi relawan tersebut. Bagaimanapun, tidak ada organisasi yang tidak memiliki kekurangan sehingga relawan didorong untuk bukan membesarkan organisasi, tetapi mempraktekkan nilai-nilai kemanusiaan dalam penanggulangan bencana.
Pangarso mengingatkan bahwa dalam penanggulangan bencana, relawan tidak boleh berpolitik dan tidak boleh terpengaruh SARA. Dia meminta relawan untuk meningkatkan profesionalisme, di antaranya dengan meningkatkan keahlian dan jiwa korsa.
(ang/rea)