Satgas Covid-19 Berharap Kerelaan Masyarakat Jalani Tes Swab

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2020 15:00 WIB
Harapan itu disampaikan usai terjadi beberapa kerumunan besar belakangan ini, seperti demonstrasi UU Cipta Kerja, maupun penjemputan tokoh agama di bandara.
Ilustrasi kerumunan masyarakat yang bisa jadi klaster penularan Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/ Rosyid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satgas Covid-19 mengharapkan kerelaan masyarakat untuk menjalani pemeriksaan, pelacakan kontak erat, dan perawatan (testing, tracing, dan treatment atau 3T). Harapan ini disampaikan usai petugas penanganan Covid-19 mengalami kesulitan melakukan pelacakan, salah satunya pascakerumunan di Petamburan dan Megamendung beberapa hari lalu.

Ketua #SatgasCovid19 Doni Monardo mengaku menyadari kesulitan yang dihadapi petugas lapangan tugas 3T ini dalam rapat koordinasi virtual melalui aplikasi Zoom pada Sabtu sore (21/11). Petugas kesulitan melakukan tindak lanjut 3T menyusul temuan kasus Covid-19 setelah terjadi kerumunan.

Kerumunan yang ia maksud adalah demonstrasi UU Cipta Kerja, libur panjang, maupun penjemputan tokoh agama di Bandara Soekarno Hatta; kerumunan di Tebet, Jakarta Selatan; Megamendung, Bogor; serta di Petamburan, Jakarta Pusat baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dibutuhkan kerelaan hati dari masyarakat untuk melakukan swab, utamanya bagi yang pernah mengikuti kerumunan termasuk selama liburan panjang, demonstrasi menolak UU Cipta Kerja maupun kerumunan lain. Tes swab di Puskesmas, tidak dipungut biaya," tegasnya.

Pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sejumlah kepala puskesmas itu mengungkap petugas kesehatan kesulitan melakukan pelacakan terutama para pihak yang terlibat kerumunan di Petamburan dan Megamendung. Kondisi ini berbahaya bila sampai ada yang tertular, tetapi tidak terlacak sehingga bebas bergerak dan menulari orang lain

Doni berharap dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat di setiap daerah, termasuk para Ketua RT dan Ketua RW untuk melakukan tes massal dimulai dari keluarga inti yang positif. Hal ini merupakan bagian dari upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Ia menyebut, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak.

"Karenanya perlu kerja sama yang baik dan harmonis. Semua harus dilakukan dengan pendekatan humanis," ujar Doni tegas.

Menurut Doni, petugas harus melakukan pendekatan secara persuasif, mengajak masyarakat bekerja sama atas nama nilai-nilai kemanusiaan. Mereka harus meyakinkan masyarakat bahwa hal ini dilakukan demi memutus rantai penularan Covid-19. Penularan dapat diputus jika setiap kasus yang muncul segera ditangani oleh petugas kesehatan.

Doni meminta Satgas Covid-19 daerah melanjutkan kerja keras menelusuri kasus dan segera melakukan karantina di tempat yang telah ditentukan, baik bagi orang tanpa gejala maupun yang sudah bergejala, supaya semua orang bisa selamat.

"Mulailah dengan penelusuran dari pasien positif, misalnya dari Lurah Petamburan, selanjutnya tes massal dari keluarga inti dan semua orang yang memiliki kontak erat dengan pasien," katanya.

(ayo/rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER