Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau lebih akrab disapa Buya Syafii menyebut orang-orang yang mendewakan seorang yang mengaku keturunan nabi adalah bentuk perbudakan spiritual.
Menurutnya, Presiden pertama RI Soekarno sudah pernah mengkritik fenomena yang tidak sehat tersebut.
"Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini," kata Buya melalui akun Twitter @SerambiBuya, dikutip Senin (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buya Syafii mengatakan gelar habib dan gelar lain yang mengaku keturunan nabi atau raja akan runtuh jika dihadapkan dengan ayat-ayat Alquran.
"Gelar habib, dan 1.001 gelar lain yang mengaku keturunan nabi, atau keturunan raja, hulubalang/keturunan bajak laut, perompak lanun yang menjadi raja, sultan, dianggap suci oleh sebagian orang akan runtuh berkeping berhadapan dengan penegasan ayat Alquran," kata Buya Syafii.
Buya Syafii tidak mengatakan kelompok masyarakat mana yang dimaksud mendewakan keturunan nabi.
Saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Buya Syafii membenarkan pernyataannya tersebut.
Diketahui, terdapat kelompok masyarakat yang mengidolakan sosok Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Rizieq disebut-sebut sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dengan panggilan habib.
Namun, tak sedikit pihak yang mempertanyakan gelar habib untuk Rizieq tersebut. Seperti Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman menilai seorang yang menyandang status tokoh agama seperti habib atau kiai seharusnya memiliki hati yang baik dan bisa menjaga tutur kata dengan bijaksana di hadapan para pengikutnya.
Rizieq baru pulang ke Indonesia pada 10 November lalu setelah menetap di Arab Saudi selama kurang lebih 3,5 tahun. Kepulangannya disambut antusias pengikutnya hingga menciptakan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
(mln/fra)