Dihubungi terpisah, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Jayakarta (Kapendam Jaya), Letkol Arh Herwin Budi Saputra mengatakan tidak tahu menahu soal karangan bunga yang berjejer di depan kantornya itu.
Menurut dia, biasanya pengiriman bunga tersebut harus melalui suatu mekanisme sehingga dapat meletakkannya di depan Mako.
"Mereka akan lapor dulu kepada Makodam ada kiriman bunga, dan Kodam akan menerima. Seperti kiriman paket kan harus ada tanda terimanya, seharusnya teknisnya begitu," ucap Herwin saat dihubungi CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, dia tetap mengapresiasi langkah masyarakat yang telah memberikan dukungan moril kepada pihaknya dalam mengamankan DKI Jakarta dan sekitarnya.
Menurut dia, karangan bunga yang membanjiri markas tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap institusi Kodam Jaya.
Dalam beberapa waktu terakhir TNI sedang mendapat perhatian dari publik lantaran pernyataan-pernyataannya yang acapkali keras terhadap FPI. Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman sempat menarik perhatian publik lantaran memerintahkan langsung penurunan baliho yang menampilkan gambar pemimpin FPI, Rizieq Shihab.
Dudung, bahkan sempat mengancam membubarkan FPI. Namun upaya prajurit TNI itu menuai kritik. TNI dianggap menyalahi tupoksinya sebagai alat pertahanan negara.
Lihat juga:'Salah Alamat' TNI Ancam Bubarkan FPI |
Dudung sendiri menegaskan bahwa penertiban spanduk dilakukan oleh aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP. Alasan penertiban karena spanduk tersebut dipasang di lokasi yang tidak pada tempatnya serta melanggar ketertiban umum.
"Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri dan Satpol PP. Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi. Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?" ujarnya.
(mjo/pmg)