PROFIL KETUA UMUM MUI

Miftachul Akhyar, Rais Aam NU di Pucuk Pimpinan MUI

CNN Indonesia
Jumat, 27 Nov 2020 04:29 WIB
Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar terpilih menjadi Ketua Umum MUI. Ia menggantikan Ma'ruf Amin di MUI setelah sebelumnya juga menggantikannya sebagai Rais Aam.
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar terlibat dalam gerakan peduli pada Palestina. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar yang baru saja terpilih dalam Musyawarah Nasional X di Jakarta juga merupakan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU). Ia akan menjabat sebagai Ketua Umum MUI hingga 2025 mendatang. 

Ia menjadi Ketua Umum MUI ke-8 sejak organisasi ini berdiri pada 1975 menggantikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang bergeser posisi ke kursi Ketua Dewan Pertimbangan MUI.

Di PBNU, Miftchul juga sebelumnya menggantikan posisi Ma'ruf sebagai Rais Aam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Miftachul selama ini dikenal sebagai kiai kharismatik dan berpengaruh di kalangan warga Nahdhatul Ulama (NU). Pria kelahiran Surabaya, 1 Januari 1953, itu saat ini masih menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) sejak 2018.

Miftachul atau Kiai Miftah adalah sosok yang akrab dengan lingkungan NU sejak usia belia. Sebab, ia lahir dan besar dari tradisi keilmuan dan mengabdi dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama sejak muda.

Dia merupakan anak seorang kiai NU pengasuh Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya bernama Abdul Ghoni. Saat muda, ia tercatat pernah belajar di pelbagai pesantren NU seperti Pesantren Tambak Beras, Pesantren Sidogiri, hingga Pesantren Lasem di Jawa Tengah.

Di kepengurusan NU, Miftahcul Akhyar mengawalinya dari struktur kepengurusan terendah. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya 2000-2005, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur 2007-2018 hingga naik menjadi Wakil Rais Aam PBNU. Jabatan Rais Aam diketahui sebagai titik tertinggi di PBNU.

Mengikuti jejak sang Ayah, Miftah turut mendirikan pondok pesantren di daerah Kedung Tarukan, Surabaya bernama Pesantren Miftachussunnah pada 1982 lalu. Sampai saat ini ia masih berstatus sebagai pengasuh pesantren tersebut.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin , Jakarta , 28 September 2020Ketua Umum MUI masa bakti 2015-2020 Ma'ruf Amin digantikan oleh Miftachul di dua posisi berbeda. (Dok. Setwapres RI)

Miftachul Akhyar Dorong Peta Zona Covid-19

Pemikiran maupun pernyataan Miftah belakangan ini turut disorot oleh publik secara luas. Ketika pandemi Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, Miftah meminta pemerintah membuka secara detail pemetaan zona persebaran Virus Corona dari lingkup terkecil seperti desa-desa.

Zona itu, kata dia, harus dibuka agar menjadi acuan pelaksanaan Surat Edaran Menteri Agama tentang Panduan Ibadah di Bulan Ramadhan di tengah wabah Corona.

"Pemerintah bila perlu membuka peta zona Covid-19 sampai diperkecil ke tingkat desa hingga tingkat kampung. Biar terlihat mana yang zona hijau, zona kuning, dan zona merah. Ini yang bisa hanya pemerintah, biar rakyat tidak semakin bingung," kata Miftah pada April 2020.

Tak hanya itu, Miftah juga sangat memerhatikan terhadap isu-isu perdamaian di Palestina selama ini. Ia sempat menyampaikan sikap resmi NU dalam Webinar Internasional bertema "Ulama Nusantara Bela Al-Aqsha" yang diikuti sejumlah ulama dari Palestina dan sejumlah negara Asia pada September 2020.

Pada kesempatan itu, Miftah mengingatkan agar umat Islam bersatu demi Palestina karena kini banyak godaan yang mengganggu umat Islam.

"Saat ini banyak godaan dunia yang mengganggu umat sehingga menjauh dari Islam termasuk zionis yang memiliki niat jahat untuk merusak umat Islam," kata Miftah.

Usai terpilih sebagai Ketum MUI, Miftachul menekankan pentingnya memberikan pencerahan kepada umat terkait posisi lembaganya yang merupakan mitra pemerintah.

"Situasi kondisi yang mungkin bisa disebut sebagai zaman disrupsi teknologi yang saat ini merupakan sebagai kewajiban kita sebagai pewaris para anbiya, untuk bisa memberikan pencerahan pada umat sekaligus tanggung jawab kita sebagai mitra pemerintah," kata Miftachul Akhyar, Jumat (27/11).

(rzr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER