5 Provinsi Kasus Aktif Tertinggi Usai Pecah Rekor Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2020 15:12 WIB
Lima provinsi memiliki kasus aktif tertinggi virus corona antara lain Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Papua dan, Banten.
Ilustrasi. Mural bertema virus corona COVID-19 menghiasi dinding kawasan rumah warga di Juanda dan Rawa Geni, Depok. Selasa (29/9/2020). (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak lima provinsi teratas dengan kasus aktif tertinggi virus corona didominasi daerah di Pulau Jawa. Empat di antaranya adalah Jawa Tengah, DKI JakartaJawa Barat dan Banten.

Beberapa hari terakhir, perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia tak kunjung membaik. Pelandaian kasus pun belum terlihat. Bahkan dalam waktu berdekatan, ada penambahan kasus hingga 5.000 orang dalam sehari.

Rekor penambahan teranyar yaitu pada Rabu (25/11) kemarin, sebanyak 5.534 kasus positif. Angka ini memecah rekor sebelumnya sebanyak 5.444 kasus positif pada Jumat (13/11) pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lonjakan kasus sepanjang dua pekan belakangan bisa jadi salah satu tanda, penularan Covid-19 di Indonesia masih terjadi di tengah masyarakat. Ditambah jika kita melihat data kasus positif nasional yang sudah mencapai setengah juta orang terinfeksi covid-19.

Data nasional sendiri mencatat 511.836 kasus positif akumulasi per Rabu (25/11).

Penambahan kasus positif beberapa hari terakhir juga berdampak langsung pada tingginya kasus aktif.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 secara nasional kasus aktif Indonesia tercatat 65.804 kasus atau atau sekitar 12,9 persen dari kasus positif nasional.

Perlu diketahui, kasus aktif merupakan kasus orang yang masih membutuhkan perawatan, baik di fasilitas pelayanan kesehatan, maupun perawatan berupa isolasi mandiri.

Menggunakan data harian Satgas Covid-19 pada Rabu (25/11), ada 5 provinsi dengan jumlah kasus aktif terbanyak.

Stadion Patriot Candrabhaga disediakan untuk pasien Covid-19 yang berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG), Bekasi, 22 September 2020. Dengan disiapkannya ruang isolasi mandiri oleh Pemkot, diharapkan upaya ini dapat mencegah penyebaran klaster keluarga. Terutama, bagi pasien Covid-19 yang tinggal di permukiman padat. CNNIndonesia/Safir MakkiStadion Patriot Candrabhaga disediakan untuk pasien Covid-19 yang berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG), Bekasi, 22 September 2020. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

Pertama adalah provinsi Jawa Tengah sebanyak 11.746 kasus aktif. Meskipun secara akumulasi kasus positifnya, Jateng masih lebih rendah dibandingkan jumlah kasus di DKI Jakarta. Akumulasi positif di Jateng 50.321 kasus, sementara di DKI Jakarta 130.461 kasus.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus aktif terbanyak kedua dengan angka 8.814 kasus. Provinsi ini juga menjadi daerah dengan akumulasi kasus positif terbanyak se Indonesia.

Lalu Provinsi Jawa Barat menjadi urutan ketiga, dengan 7.608 kasus aktif. Lonjakan kasus positif di Jabar disebut terjadi karena daerah ini merupakan objek destinasi wisata. Pengaruh libur panjang pada akhir bulan lalu menjadi salah satu faktor penyebab lonjakan kasus di Jabar.

Urutan kasus aktif selanjutnya adalah Papua dengan 4.754 kasus aktif. Akumulasi kasus positif di provinsi paling timur Indonesia ini sebanyak 9.898 kasus, jauh lebih sedikit ketimbang provinsi sebelumnya.

Lalu yang terakhir ialah Banten, dengan 3.440 kasus aktif. Akumulasi kasus positif di provinsi sebanyak 12.078 kasus.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman sempat menyinggung perihal banyaknya kasus aktif di beberapa provinsi di Indonesia. Kasus aktif bisa terjadi karena lonjakan kasus positif secara nasional.

Terutama, menurut Dicky, di beberapa provinsi di Pulau Jawa yang padat penduduk, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Jateng-Jabar-Jatim ini ya kita seperti melihat ikan Covid-19 dalam satu kolam itu banyak sekali, jadi banyak kasus aktifnya, apalagi intervensi testing sesuai dengan populasi penduduk dan eskalasi pandeminya tidak maksimal," kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Kamis (26/11).

Sementara Epidemiolog UI Pandu Riono memprediksi lonjakan kasus positif dan peningkatan kasus aktif di tingkat nasional akan terus meningkat akibat libur panjang.

"Kita lihat saja ya, akibat libur kemarin [28 Oktober-1November] itu masih akan ada tren kenaikan 2-4 minggu ke depan," tutur dia.

(mln/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER