Puluhan emak-emak Surabaya menggelar aksi dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Jumat (27/11). Aksi digelar menyusul beredar video 'hancurkan Risma' di media sosial.
Dalam aksinya, mereka mengecam sekelompok orang yang meneriakkan yel-yel 'hancurkan Risma'. Mereka juga menyebutnya sebagai pelaku aksi premanisme.
"Premanisme sudah tidak zaman. Mengolok seorang Ibu [Risma] itu sama halnya menghancurkan ibumu," kata Koordinator Aksi, Renny Anjani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok emak-emak mengecam aksi sebelumnya yang menyudutkan Risma. Menurut mereka, kelompok tersebut tidak beradab.
"Lisanmu menunjukkan ketidakpantasanmu sebagai warga kota yang bermartabat," kata Renny.
Renny mengatakan bahwa Risma telah berjasa bagi pembangunan Kota Surabaya selama 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, Renny dan kawan-kawan menyatakan dukungan terhadap Risma.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 19 detik yang menampilkan sejumlah orang menyanyikan yel-yel 'hancurkan Risma' atau Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, viral di media sosial.
Sejumlah orang dalam video itu nampak mengenakan atribut kaus warna-warni bergambar calon wali kota dan wali wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Mereka juga mengacungkan dua jarinya.
"Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga," teriak mereka.
Dalam video itu terlihat juga Mat Mochtar, kader senior PDIP yang telah dipecat karena dinilai tidak patuh terhadap keputusan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Mat Mochtar menolak mendukung Eri Cahyadi-Armuji.
Nampak pul sejumlah orang mengenakan kaus warna hitam dengan gambar kepala banteng merah. Mereka adalah relawan Banteng Ketaton, yang beranggotakan kader PDIP lawas yang juga tak mau tunduk pada keputusan partainya.
Tak hanya itu, di belakang mereka, nampak pula ada latar atau background yang menampilkan bergambar pasangan calon urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Putra Risma, Fuad Bernardi mengaku sedih dan kecewa menyusul beredarnya video sekelompok orang tengah meneriakkan yel-yel 'Hancurkan Risma'.
"Saya mewakili putranya beliau (Risma), merasa sedih terus kecewa juga," kata Fuad, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (26/11).
(frd/bmw)