Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyarankan masyarakat melihat data mingguan atau bulanan yang dihimpun timnya untuk mengetahui perkembangan pandemi virus corona di Tanah Air.
Respons tersebut menyusul data positivity rate Covid-19 yang diunggah Pandemictalks menunjukkan angka 20,2 persen.
Positivity rate merupakan jumlah kasus positif dibandingkan dengan jumlah tes. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas persentase positivity rate sebesar 5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiku pun menuturkan, data positivity rate nasional kini sebesar 13,83 persen. Angka ini didapat dari hasil analisis data mingguan Satgas Covid-19.
Sementara data yang ditampilkan Pandemictalks menurut Wiku merupakan data positivity rate harian.
"Data kami menunjukkan positivity rate 13,83 persen periode 18 November-24 November, menurut saya positivity rate paling baik melihatnya mingguan atau bulanan," kata Wiku kepada CNNIndonesia.com, Minggu (29/11).
Wiku beralasan, data harian seringkali keliru sebab keterlambatan pelaporan data testing dari daerah. Kata dia, pencatatan hasil pemeriksaan spesimen bisa saja terlambat (delay), baik pencatatan maupun pelaporannya.
"Pencatatan spesimen positif bisa cepat. Tetapi pencatatan spesimen negatif bisa ada delay. Sehingga melihat positivity harian berpotensi bias," terang dia.
Menggunakan data harian Satgas Covid-19, tercatat positivity rate harian pada Minggu (29/11) sebesar 14,1 persen.
Pada hari itu, jumlah orang yang diperiksa sebanyak 31.021 orang. Dari pemeriksaan ini ditemukan 6.267 kasus positif dalam sehari.
Angka tersebut juga merupakan rekor temuan kasus positif harian terbanyak selama hampir 10 bulan wabah virus corona di Indonesia.
Selain standar positivity rate global maksimal 5 persen. WHO juga mengeluarkan standar testing harian Covid-19 sebanyak 1.000/1 juta penduduk dalam satu pekan.
Dengan asumsi penduduk 267 juta jiwa, idealnya dalam sepekan Indonesia dapat melakukan testing ke 267 ribu orang. Akan tetapi angka ini belum pernah sekali pun tercapai.
Capaian tertinggi testing Indonesia yaitu pada pekan ketiga November sebanyak 239.372 orang dalam sepekan atau 88,66 persen dari target WHO.
(mln/nma)