Jalan menuju kebebasan dari pandemi Covid-19 masih panjang. Penemuan vaksin dengan tingkat efektivitas tinggi belakangan ini diperlukan untuk mengendalikan pandemi. Meski demikian, penemuan vaksin tidak serta merta langsung melenyapkan penyakit pandemi.
Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe meminta masyarakat benar-benar mengenal penanganan pandemi Covid-19 sebelum vaksin diedarkan. Ia menyebutkan distribusi vaksin Covid-19 kelak tidak serta merta memusnahkan Covid-19.
"Kita harus sadari vaksin tidak bisa seketika menghilangkan pandemi karena ada proses distribusi yang panjang. Belum lagi jumlah penduduk kita yang lebih dari 260 juta jiwa. Oleh karena itu sembari menunggu vaksin dan bahkan sampai nanti vaksinnya ada, kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 3M," ujarnya dalam Dialog Produktif bertema 'Setelah Vaksin Datang, Apa yang Perlu Disiapkan?' yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Senin (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Protokol pencegahan ini seperti yang dikampanyekan #SatgasCovid19, yakni #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.
Sembari menunggu proses kedatangan dan vaksinasi, dr. Dirga mengimbau masyarakat agar memahami informasi yang benar terkait vaksin.
Informasi yang benar dan tepercaya memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat dan mengurangi keresahan dan keraguan yang timbul dari penyebaran informasi hoaks terkait vaksin.
"Karena sekarang banyak sekali informasi yang tidak benar. Kedua, vaksin apa pun yang sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah dipastikan efektivitas dan keamanannya," terang dr. Dirga.
Masyarakat yang akan mendapatkan vaksinasi nantinya adalah orang dalam kondisi sehat. Untuk vaksin COVID-19 sendiri diberikan kepada dewasa dengan rentang usia 18-59 tahun.
"Nanti dokter atau tenaga kesehatan yang menjadi petugas pasti akan melakukan pemeriksaan (screening) sebelum diberikan vaksin. Yang penting pada hari tersebut kita merasa sehat secara umum," tegasnya.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) karena biasanya berdampak ringan dan segera sembuh dalam waktu satu dua hari. Menurutnya Yang perlu masyarakat ketahui, manfaat vaksinasi itu jauh lebih besar dari efek sampingnya.
KIPI itu, kata dia, mayoritas bersifat ringan seperti bengkak kemerahan di bekas suntikan. Lalu keberadaan demam merupakan tanda vaksinnya bekerja.