Ganjar Koordinasi dengan Pusat Perbaiki Data Covid-19 Jateng

CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2020 00:36 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperbaiki data Covid-19 di kawasan itu agar selaras dengan catatan di daerah.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperbaiki data Covid-19 di kawasan itu agar selaras dengan catatan di daerah. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperbaiki data Covid-19 di kawasan itu agar selaras dengan catatan di daerah.

Ganjar melontarkan pernyataan ini setelah Satgas Covid-19 merilis data pada 29 November lalu yang menunjukkan peningkatan drastis kasus Covid-19 di Jawa Tengah, yaitu hingga 2.036. Menurut Ganjar, penambahan kasus di Jateng sebenarnya 844.

"Saya sudah kontak Kemenkes, Juru Bicara Satgas Covid-19 Profesor Wiku, dan Pusdatin Kemenkes juga agar data diperbaiki. Memang ada kesalahan laporan data, bisa dari human error, bisa sistem, makanya 2.036 itu saya terkejut," kata Ganjar kepada CNN Indonesia TV, Selasa (1/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar juga mengakui memang ada kesalahan pelaporan data Covid-19 harian berupa data ganda dan data lama yang terlaporkan kembali sehingga penambahannya tinggi.

Ia kemudian memberikan contoh dua daerah yang datanya salah terlapor, seperti Kendal dan Grobogan. Di Kendal, pada data tersebut terlapor sebanyak 277 tambahan kasus positif, padahal hanya tercatat 56. Di Grobogan, ada 144 kasus positif, padahal tercatat 230 kasus.

"Catatan kami [kasus positif] 844. Kemudian ada duplikasi data sekitar 519, kemudian ada data yang sudah pernah kita input tapi kembali terinput sebanyak 900 data," kata Ganjar.

Meski terjadi kesalahan dalam pelaporan data, Ganjar mengakui ada peningkatan kasus Covid-19 di Jateng. Pihaknya juga sedang mengupayakan program 3T secara maksimal.

"Memang ada peningkatan, klaster keluarga muncul, kerumunan muncul, jadi sebenarnya klaster itu jadi perhatian kita," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

Ia juga mengklaim tes Covid-19 di Jateng lebih tinggi dari provinsi lainnya di Indonesia. Namun, ia tidak memberikan data pasti jumlah tes harian di daerahnya.

"Kalau anda lihat data kami dalam 3-4 minggu terakhir, tinggi sekali [testing], bahkan kami mencoba melirik data dengan kawan yang data testing-nya tinggi, ternyata kami lebih tinggi, tapi kita kejar terus harus lebih tinggi dari target testing WHO," katanya.

Sementara itu, saat ini ada 11 daerah di Jawa Tengah yang masuk dalam zona merah, di antaranya Kota Pekalongan, Kota Tegal, Banyumas, Temanggung, Pemalang, Tegal, Sukoharjo, Kendal, Brebes, Blora, dan Klaten.

(mel/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER