Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyatakan, positivity rate covid-19 di Indonesia pada November turun menjadi 13,55 persen dari semula 13,86 pada Oktober. Positivity rate adalah rasio tes covid-19 dengan kasus positif.
Meski demikian, Dewi mengakui bahwa angka positivity rate ini masih jauh dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
"Tetap masih berada di atas standar WHO dari target 5 persen," jelas Dewi dalam diskusi di kanal YouTube BNPB, Rabu (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi merinci, positivity rate pada bulan Juni sebesar 11,71 persen, Juli naik menjadi 13,36 persen, lalu Agustus naik menjadi 16,17 persen, dan September naik menjadi 16,11 persen.
Dewi melanjutkan, positivity rate Indonesia mulai menurun pada Oktober dengan jumlah 13,86 persen, dan kembali menurun pada November dengan 13,55 persen.
Kendati demikian, ia juga menyebutkan bahwa penurunan tersebut tak lantas berkorelasi sepenuhnya dengan lonjakan kasus. Dewi bilang, bila ingin mencari data positivity rate secara detail dan tepat, maka data yang harus diambil adalah data mingguan.
Ia mencontohkan, lonjakan libur panjang pada pekan ketiga November, sementara pekan pertama dan kedua tidak menunjukkan angka signifikan.
"Kalau kita ingin melihat lebih detail lagi, pakai mingguan agar lebih tergambarkan," kata dia.
Adapun, Dewi mengimbau agar pemerintah tetap melakukan upaya 3T (testing, tracing dan treatment) untuk menekan angka positivity rate.
Mmasyarakat juga diharap tetap patuh dalam menjalankan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Sebelumnya, epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman telah mewanti-wanti soal positivity rate mingguan Covid-19 di Indonesia yang memperlihatkan kondisi memburuk.
"Bahwa yang disebut tinggi itu di atas 5 persen, dan kita ini selalu di atas 10 persen itu sangat tinggi, mau 13 persen atau 14 itu sangat tinggi, melihat data mingguan sekalipun ya kondisi kita masih memburuk," kata Dicky saat dihubungi CNNIndonesia.com
Positivity rate menurutnya berguna untuk mengukur sejauh mana transmisi Covid-19 di satu daerah berdasarkan hasil testing yang dilakukan. Semakin tinggi angkanya maka menunjukkan kian banyak penularan yang terjadi di masyarakat.
(khr/psp)