PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) memberikan klarifikasi bahwa antrean penumpang komuter di Stasiun Tanah Abang pada Rabu (2/12) merupakan dampak penyekatan agar tak terjadi penumpukan di dalam kereta.
"Ini kondisi antrean untuk penyekatan pengguna sebelum naik kereta di jam sibuk. Agar di dalam kereta jumlah pengguna sesuai aturan," tutur Asisten Manager Coorporate Communication PT KCI, Adli Hakim, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/12).
Adli mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah terjadi sejak enam bulan lalu tiap jam sibuk di sore hari. Di Stasiun Tanah Abang, antrean dimulai dari area integrasiantarmoda setiap sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Adli memastikan bahwa pihaknya selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di area stasiun dan dalam kereta.
"Selain marka antrean sudah tersedia di lantai dan petugas yang mengingatkan untuk protokol jaga jarak, sebelum masuk gate pengguna juga akan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal scanner," ujar Adli.
Ia kemudian berkata, "Sejak dari zona area integrasiantarmoda, antrean juga sudah dibagi antara mereka yang ingin naik ke jalur 2-3 dan jalur 5-6."
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi pada hari ini, penumpukan penumpang mulai terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba, sebelumnya menyatakan bahwa jumlah penumpang KRL Commuterline Jabodetabek melonjak drastis pada November. Tercatat, ada 11.451.083 pengguna, meningkat 13 persen dari Oktober.
Anne menyebut bahwa rata-rata jumlah pengguna pada hari kerja menyentuh angka 412.187 orang per hari. Pada Senin (30/11), tercatat pengguna harian tertinggi KRL selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu mencapai 443.633 pengguna.
(has)