Debat publik putaran kedua Pilkada Kota Tangerang Selatan diwarnai keluhan dan kritik terhadap kinerja pemerintah kota. Ragam serangan ditujukan kepada Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan yang merupakan calon petahana.
Kubu Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyoroti BUMD yang tak bekerja optimal serta netralitas ASN. Sementara Siti Nur Azizah-Ruhamaben menyindir praktik korupsi yang turun temurun.
Azizah-Ruhama sudah menyindir sejak debat dimulai. Dia mengatakan kesenjangan sosial sangat nampak terlihat di masyarakat Tangsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, itu terjadi karena ada praktik korupsi yang turun temurun. Diketahui, Pilar Saga merupakan keponakan dari terpidana kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah.
"Tidak ada yang boleh korupsi turun temurun, sementara rakyatnya miskin turun temurun," kata Azizah dalam debat Pilkada Tangsel, Kamis malam (4/10).
Ruhamaben, wakil dari Azizah menambahkan bahwa korupsi bisa dicegah jika pemerintahan menerapkan birokrasi yang transparan. Layanan publik pun jadi lebih bisa optimal.
"Bukan sistem yang seolah-olah IT, namun nyatanya tetap bisa diintervensi," kata Ruhamaben yang merupakan kader PKS itu.
![]() |
Kubu Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sempat mengeluhkan netralitas ASN selama masa kampanye berjalan. Muhamad mengaku selama ini menjadi korban.
Secara tidak langsung, keluhan itu ditujukan kepada Benyamin-Pilar Saga selaku calon petahana. Benyamin saat ini masih menjabat sebagai wakil wali kota Tangsel.
"Saya merasakan ada ketidakadilan, ada ketidaknyamanan terhadap ASN, banyak dimobilisasi, oleh dinas, kepala badan, camat lurah, itu banyak yang mengintervensi untuk salah satu pasangan saja. Ini kan tidak adil," imbuhnya.
Kubu Azizah-Ruhamaben juga menyayangkan ketika masih ada ASN yang tidak netral. Padahal, larangan ASN untuk tidak berpihak dalam pilkada sudah diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
Azizah kemudian berjanji bahwa pihaknya akan menjamin ASN yang bekerja profesional dan jujur di bawah pemerintahannya.
![]() |
Muhamad lalu membeberkan bahwa dirinya kerap tak satu visi dengan Benyamin selama bekerja di Pemkot Tangsel. Diketahui, Muhamad adalah mantan Sekda sementara Benyamin wakil wali kota Tangsel.
"Soal visi misi, strategi kita juga berbeda walaupun ada di dalam, tentunya saya tidak larut dalam pemerintahan yang sekarang," kata Muhamad.
Permasalahan yang ia uraikan seputar sumber daya manusia di internal Pemkot Tangsel. Menurutnya, perlu ada pengembangan atau perbaikan konkret jika Pemkot Tangsel ingin lebih maksimal memberikan pelayanan.
"Ini masih banyak yang harus diperbaiki dalam sistem itu masih banyak yang harus kita perbaiki saya tahu di dalam tapi saya kan tidak wajar kalau mengkritik di dalam," kata dia.
![]() |
Rahayu Saraswati sempat menyinggung kondisi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menurutnya tak memiliki etos kerja yang baik.
Sara mengkritik PT. Pembangun Investasi Tangserang Selatan (PITS), yang salah satu direksinya merupakan rivalnya di Pilkada Tangsel, Ruhamaben. Menurutnya, selama ini PT. PITS tidak dikelola dengan baik, inefisien, tidak memiliki orientasi pasar, cenderung birokratis dan tertutup.
"Profesionalisme rendah termasuk terlalu sering diintervensi oleh Pemda yang menimbulkan ketidakjelasan di sisi keuntungan dan fungsi sosialnya," kata dia.
Dia mengaku juga menyayangkannya pengawasan oleh DPRD yang dinilai lemah. Padahal perusahaan itu telah banyak menghabiskan uang masyarakat, yakni hingga mencapai Rp87,4 miliar.
Merespons hal itu, Benyamin menyatakan bahwa pihaknya selama ini telah mengelola PT. PITS dengan baik.
Dia menegaskan bahwa Pemkot Tangsel selalu meminta komisaris PT.PITS untuk melakukan pengawasan.
"Demikian rapat umum pemegang saham tentunya dengan rapat umum pemegang saham yang dilakukan setiap tahun. Tentunya juga dilakukan secara menyeluruh atas kinerja BUMD tadi," kata Ben.
(thr/bmw)