Dalam 10 tahun kepemimpinan Tri Rismaharini di Kota Surabaya, telah banyak inovasi dan terobosan yang dirasakan manfaatnya oleh warga. Segudang warisan atau legacy-nya pun nyata dan tidak akan pernah dilupakan.
Tangan dingin Risma yang pantang menyerah ada di balik pertumbuhan dan perkembangan Kota Surabaya yang kini kian pesat. Sejak awal dilantik menjadi Wali Kota Surabaya pada tahun 2010, Risma mewakafkan hidupnya untuk membangun dan menyejahterakan warga Surabaya.
Waktunya ia habiskan untuk memikirkan Surabaya sehingga tak heran bila kini Kota Pahlawan telah berubah drastis menjelma menjadi kota yang sejajar dengan kota-kota besar dunia. Dalam bidang infrastruktur, legacy yang ia tinggalkan begitu banyak.
Salah satunya adalah merealisasikan berbagai pembangunan yang sudah ada sejak lama di master plan Surabaya. Berbagai pembangunan itu adalah menuntaskan Frontage Road (FR) Jalan Ahmad Yani sisi barat yang dimulai dari depan City of Tomorrow (Cito) hingga akhirnya tuntas di FR Wonokromo dengan panjang 5,9 kilometer.
Risma juga menuntaskan pembangunan FR Jalan Ahmad Yani sisi timur, menuntaskan pembangunan Jalan Merr atau Jalan Ir. Soekarno sepanjang 10,75 kilometer, membangun Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), Jalan Wiyung, Jalan Simpang Dukuh, Jalan Kedung Baruk, jalan akses TPA Benowo, jalan akses ke lapangan tembak dan berbagai jalan baru lainnya. Jika ditotal, pembangunan jalan baru selama Wali Kota Risma mencapai 259 kilometer.
![]() |
"Kalau pembebasan lahannya mulai 2010-2020, kami sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak 2.665 persil dengan luas 419.942 meter persegi, dan total nominalnya sebesar Rp 1,9 triliun lebih," kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Minggu (6/12).
Tak hanya jalan, pedestrian juga terus dibangun. Hingga tahun 2020 ini sudah ada 101.193,30 meter pedestrian dibangun di Kota Surabaya. Di bawah pedestrian dan beberapa jalan juga terdapat saluran besar yang dipasangi box culvert untuk antisipasi banjir, panjang saluran hingga saat ini sudah mencapai 232,884,6 meter.
Untuk mengantisipasi banjir, dibangun pula bozem atau waduk yang saat ini jumlahnya telah mencapai 75 bozem. Selain itu juga dibangun pula rumah 59 pompa dan disiapkan 111 unit genset.
"Di masa Bu Risma, juga banyak membangun jembatan, tahun 2010 hanya ada 6 jembatan dan saat ini sudah ada 134 jembatan. Target tahun ini Jembatan Joyoboyo harus selesai, karena itu akan jadi ikon Surabaya," kata Erna.
![]() Foto: Dok. Pemkot Surabaya |
Di bawah kepemimpinannya, Risma juga konsisten membangun taman dan ruang terbuka hijau. Sampai saat ini sudah ada 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik. Luasnya hingga tahun 2020 telah mencapai 1.651,24 hektare, bahkan hutan kkota juga terus dibangun hingga mencapai 90,78 hektare.
"Sementara luas ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektar atau 21,99% dari luas Kota Surabaya, sehingga RTH publik kami sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan," kata Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin.
![]() Foto: Dok, Pemkot Surabaya |
Anna menambahkan pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Hingga kini sudah ada 533 bank sampah, 9 lokasi tempat pembuangan sampah 3R (reduce, reuse, recycle), dan 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya.
"Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo," tegas Anna.
Legacy lainnya dari Risma adalah pembangunan lapangan olahraga ke kampung-kampung sehingga totalnya saat ini mencapai 647 lapangan. Banyak lapangan olahraga juga direnovasi, mulai dari Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Lapangan Tambaksari, dan Stadion Gelora Bung Tomo yang dipercantik berstandar internasional karena akan digunakan sebagai lapangan Piala Dunia U-20 2021.
"Di samping GBT, juga telah dibangun tiga lapangan latihan demi mendukung event internasional ini," kata Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, Iman Kristian.
Iman juga mengatakan di masa kepemimpinan Risma membangun Lapangan Tembak Internasional, membangun museum, Alun-alun Suroboyo bawah tanah, dan gedung baru RSUD Soewandhie, serta pembangunan gedung lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan di masa Wali Kota Risma, ada 59 traffic light sudah menggunakan solar cell untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. 615 lokas traffic light juga sudah dipasangi CCTV, sedangkan objek vital atau khusus, sudah ada 1.063 CCTV dan sudah membangun 5 park and ride.
Anna menambahkan pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Hingga kini sudah ada 533 bank sampah, 9 lokasi tempat pembuangan sampah 3R (reduce, reuse, recycle), dan 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya.
"Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo," tegas Anna.
Legacy lainnya dari Risma adalah pembangunan lapangan olahraga ke kampung-kampung sehingga totalnya saat ini mencapai 647 lapangan. Banyak lapangan olahraga juga direnovasi, mulai dari Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Lapangan Tambaksari, dan Stadion Gelora Bung Tomo yang dipercantik berstandar internasional karena akan digunakan sebagai lapangan Piala Dunia U-20 2021.
"Di samping GBT, juga telah dibangun tiga lapangan latihan demi mendukung event internasional ini," kata Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, Iman Kristian.
Iman juga mengatakan di masa kepemimpinan Risma membangun Lapangan Tembak Internasional, membangun museum, Alun-alun Suroboyo bawah tanah, dan gedung baru RSUD Soewandhie, serta pembangunan gedung lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan di masa Wali Kota Risma, ada 59 traffic light sudah menggunakan solar cell untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. 615 lokas traffic light juga sudah dipasangi CCTV, sedangkan objek vital atau khusus, sudah ada 1.063 CCTV dan sudah membangun 5 park and ride.
![]() Foto: Dok. Pemkot Surabaya |
Legacy fenomenal lainnya ialah Command Center 112 yang ada di Gedung Siola. Terobosan ini menjadi mata dan telinga Risma dalam merespon berbagai macam keadaan darurat di Surabaya.
Selain laporan dari warga, tim CC112 juga bisa memantau kondisi Surabaya melalui ribuan CCTV yang telah dipasang. CCTV ini juga tersambung dengan ruang kerja Wali Kota Risma sehingga di dinding sisi timur ruang kerjanya penuh dengan monitor CCTV.