Pemerintah akan Tambah Dosis Vaksin Covid-19 Januari 2021

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2020 20:22 WIB
Pemerintah juga sedang mengupayakan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin lainnya pada awal Januari 2021 mendatang untuk penanganan pandemi di Indonesia.
Kedatangan 1,2 juta dosis vaksin gelombang pertama buatan Sinovac, Desember 2020. (Foto: Muchlis - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah akan menambah kedatangan jumlah dosis vaksin Covid-19 pada Januari 2021, setelah sukses mendatangkan gelombang pertama sebanyak 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac pada Desember 2020.

Presiden Joko Widodo menegaskan hal tersebut sebagai upaya untuk menangani sekaligus mencegah perluasan wabah yang disebabkan oleh virus SARS Cov-2 di Indonesia.

"Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin pencegah Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu," ujar Kepala Negara sebagaimana ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu (6/12/2020), pemerintah telah menerima sejumlah 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diuji secara klinis di Kota Bandung sejak Agustus lalu.

Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan penanganan pandemi di Indonesia. Pemerintah juga sedang mengupayakan kedatangan sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya pada awal Januari 2021 mendatang.


15 Juta Bahan Baku Vaksin 

Selain vaksin dalam bentuk jadi, pemerintah juga akan mendatangkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku pada bulan ini.

Selanjutnya pada Januari mendatang, sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku juga akan didatangkan, yang kemudian akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin.

"Kita amat bersyukur, alhamdulillah vaksin sudah tersedia. Artinya, kita bisa mencegah meluasnya wabah Covid-19. Tapi, untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]," kata Jokowi.

Ia menegaskan, seluruh prosedur ilmiah dalam rangka persiapan vaksinasi harus dilalui dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19 tersebut.

Nantinya, pertimbangan ilmiah serta hasil akhir uji klinislah yang akan menentukan kapan program vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan.

Selain itu, Presiden mengingatkan jajaran terkait mengenai persiapan distribusi vaksin-vaksin tersebut ke daerah. Hal-hal pendukung seperti peralatan, sumber daya manusia, hingga tata kelola vaksinasi sangat penting untuk segera disiapkan.

"Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi. Saya yakin, setelah diputuskan bahwa vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap," tuturnya.

Presiden mengakui bahwa kondisi geografis Indonesia yang begitu besar dan terbentang luas tak memungkinkan bagi pemerintah untuk melakukan vaksinasi secara serempak.

Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak untuk tetap memantau dan mengikuti petunjuk serta informasi yang akan diberikan pemerintah.

"Terakhir, meski vaksin sudah ada, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tetap disiplin dalam 3M [memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan]. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi kita untuk bisa melewati ujian wabah ini," katanya.

(ang/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER