Intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat (4/12) melanda sebagian wilayah di Aceh yang mengakibatkan enam daerah di tanah rencong terendam banjir. Enam daerah tersebut yakni Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Subulussalam, Simeulue dan Lhokseumawe.
Informasi dari Pusdatin Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), ada sekitar 290 desa dalam 51 Kecamatan di enam daerah yang tergenang banjir dan 75.393 jiwa terdampak.
Lihat juga:27 Ribu Warga Aceh Mengungsi Akibat Banjir |
Banjir terparah terjadi di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara.Di dua kabupaten itu total pengungsi saat ini mencapai 27 ribu lebih. Sementara, 3 ribu hektare sawah di Aceh Utara terancam gagal panen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akibat bendungan Krueng Pase Aceh Utara jebol, lebih 3.000 Ha sawah terancam gagal panen," kata kepala BPBA, Sunawardi saat dikonfirmasi, Senin (7/12).
Ketinggian air bervariasi dari 20 centimeter hingga 2 meter. Pemkab Aceh Utara menetapkan status darurat bencana banjir.
Sunawardi menambahkan bahwa banjir tersebut juga menyebabkan 4 jembatan mengalami rusak berat, masing-masing di Kecamatan Peudawa, Peureulak, Idi Tunong, dan Peureulak Barat Aceh Timur. Banjir juga merusak sebagian rumah warga di sana.
"Banjir juga menyebabkan longsor dan jalan putus di dua titik di Kecamatan Idi Tunong," kata Sunawardi.
Per Senin kemarin tercatat 2 pelajar meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Korban berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara. Namun korban tewas bertambah tiga sehingga total menjadi lima orang meninggal dunia.
"Korban bertambah jadi 5 orang, 4 dari Aceh Utara dan 1 Aceh Timur," kata Kepala BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah, Selasa (8/12).
Banjir di wilayah Aceh Utara dan Aceh Timur sudah mulai surut per Selasa ini. Namun beberapa wilayah lain air masih tergenang.
Sebagian pengungsi juga masih bertahan di posko pengungsian. BPBA telah menyalurkan bantuan untuk korban terdampak.
(dra/wis)