Satgas Covid-19: Kehadiran Vaksin Bukti Komitmen Pemerintah

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 10:52 WIB
Satgas Covid-19 menyebut kedatangan 1,2 juta dosis Vaksin Covid-19 Minggu (6/12) lalu merupakan bentuk komitmen pemerintah tangani pandemi.
Satgas Penanganan Covid-19 Nasional menyebut kedatangan 1,2 juta dosis Vaksin Covid-19 Minggu (6/12) lalu merupakan bentuk komitmen pemerintah tangani pandemi. (Foto: Muchlis - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menegaskan sebanyak 1,2 juta dosis Vaksin Sinovac yang sudah tiba di tanah air pada Minggu lalu (6/12) merupakan bentuk komitmen pemerintah menangani Covid-19. Namun, sejumlah vaksin tersebut baru cukup untuk vaksinasi sebanyak 600 ribu orang.

Juru Bicara #SatgasCovid19, Wiku Adisasmito, mengungkap saat ini vaksin tersebut sudah disimpan di fasilitas penyimpanan milik PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

"Kehadiran vaksin ini tentunya merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. Ini adalah kolaborasi antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan berbagai pihak lainnya," ungkap Wiku saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku menekankan saat ini vaksin tersebut tengah menunggu izin Emergency Use of Authorization (EUA) yang akan dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).

Menurutnya, selain vaksin Sinovac yang baru masuk, masih ada berbagai kandidat vaksin lainnya sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 9860 Tahun 2020. Diantaranya AstraZeneca, BioFarma, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm.

Tujuan pemenuhan Covid-19 ini merupakan salah satu upaya penanganan pandemi dengan menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity. Pemerintah masih membutuhkan banyak vaksin karena harus memenuhi 70 persen dari populasi agar terbentuk kekebalan komunitas. Selain itu kekebalan komunitas sangat tergantung pada efektifitas vaksin.

"Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dampak vaksinasi terhadap pengendalian transmisi penularan Covid-19 akan berlangsung secara bertahap," lanjutnya.

Ia pun menekankan sebelum kekebalan ini terbentuk maka protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Protokol ini seperti dikampanyekan oleh #SatgasCovid19, yakni #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.

"Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan tetap merupakan kunci utama penanganan Covid-19 yang efektif," imbuhnya.

Prioritaskan vaksin ditujukan untuk kelompok yang berisiko tinggi yang rentan tertular Covid-19. Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Kesehatan, di antaranya tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.

(ayo/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER