Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, KH Noer Muhammad Iskandar SQ, wafat pada Minggu (13/12) sekitar pukul 13.41 WIB.
Dikutip dari nu.or.id, kabar meninggalnya KH Noer Muhammad Iskandar awalnya beredar di aplikasi percakapan. Lalu setelah diklarifikasi kepada salah seorang menantu almarhum yaitu Ketua PWNU Jawa Barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah, ia membenarkan kabar tersebut.
Jenazah Kiai Noer Iskandar saat ini disemayamkan di kompleks Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi Ashiddiqiyah, KH Noer Muhammad Iskandar lahir di Sumber Beras, Banyuwangi, Jawa Timur 5 Juli 1955. Dia dikenal sebagai da'i di salah satu Televisi Nasional.
Kiai Noer memulai pendidikannya di pesantren tradisional Jawa Timur untuk kemudian sekolah di Jakarta dan mengembangkan pondok pesantren di kota besar.
Perjalanan dan perjuangan panjang dilaluinya untuk membangun pesantren di ibu kota, berkat dukungan dan dorongan yang begitu kuat dari Kiai Mahrus Ali, Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Kyai Noer Muhammad Iskandar, SQ pun berhasil.
Pondok Pesantren Asshiddiqiyah sendiri didirikannya pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ).
Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 11 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah, seperti Kedoya, Jakarta, Batu Ceper ,Tangerang, Cimalaya, Karawang, Serpong, Tangerang, Cijeruk, Bogor, Musi Banyuasin, Sumsel, Way Kanan, Lampung, Gunung Sugih, Lampung, dan Cianjur, Jawa Barat.
(yoa/ayp)