Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional mengingatkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dan di berbagai belahan dunia pada pengujung tahun ini.
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menyebut rasio persentase kasus aktif Covid-19 di Indonesia kembali naik setelah sempat menurun hingga ke level 11 persen pada November 2020.
"Kasus aktif mengalami peningkatan 4 persen selama kurang lebih 1 bulan terakhir. Padahal sebulan yang lalu, kasus aktif kita pernah berada pada posisi 11,08 persen. Ini memprihatinkan," ujar Doni pada Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 pada Minggu (13/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu data #SatgasCovid19, total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia sampai dengan Senin (14/12) mencapai 623.309 kasus lantaran ada tambahan berupa 5.489 kasus baru pada hari tersebut.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 510.957 pasien atau 81,97 persen mengalami kesembuhan. Sementara itu, sebanyak 18.956 pasien lainnya atau 3,04 persen meninggal dunia. Namun demikian, pihaknya mengingatkan untuk tidak berpuas diri dengan angka kesembuhan yang tinggi.
"Walaupun angka kesembuhannya relatif tinggi, yaitu sudah mencapai lebih dari 505.000, tetapi persentase kesembuhan kita pun mengalami penurunan. Kita pernah mencapai rekor yang bagus berada pada posisi lebih dari 84 persen," katanya.
![]() Infografis Lawan Covid-19 dengan 3M |
Oleh karena itu, dia mengingatkan kembali dan mendorong seluruh tim penanganan Covid di setiap daerah di Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya. Doni terutama menyorot efektivitas kinerja posko-posko penanganan Covid-19 di setiap kabupaten/kota di setiap provinsi.
"Apakah posko di setiap provinsi masing-masing kabupaten/kota masih tetap efektif? Siapa yang berada di posko? Dari organisasi mana? Apakah masih seperti awalnya ada unsur Dinas Kesehatan, ada unsur BPPD, ada unsur Satpol PP, ada unsur TNI dan Polri, ada unsur Kominfo dan badan intelijen daerah? Kalau ini dipertahankan, nilainya 100. Kalau belum, maka saya ingatkan kembali untuk ditingkatkan," tegurnya.
Sementara kepada masyarakat, Doni juga mengingatkan untuk bahu membahu, bergotong-royong melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah penularan virus.
Protokol kesehatan yang diharapkan dilakukan oleh masyarakat secara disiplin yakni perilaku 3M yang terdiri atas #memakaimasker dengan benar, #menjagajarak aman sekaligus menghindari kerumunan, serta #mencucitangan memakai sabun di bawah air mengalir.
Jika 3M dilakukan masing-masing individu secara ketat dan disiplin, maka penularan virus dapat dicegah dan wabah Covid-19 di Indonesia dapat ditangani.
"Kalau kita lihat, semakin hari kasusnya semakin meningkat. Namun kita tidak boleh pesimistis. Kita harus optimistis dan kita tetap harus memberikan sinar semangat pada semua pihak," katanya.
(ang/fef)