Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan agar vaksinasi covid-19 dilakukan dengan hati-hati.
Tak hanya soal keamanan dan kenyamanan, Muhadjir juga mengingatkan faktor penyerta yang mungkin akan berdampak negatif terhadap hasil vaksinasi.
"Harus benar dan juga harus dipelajari (faktor penyerta) seksama dan dipastikan tidak terjadi (masalah)," kata Muhadjir saat meninjau RSPI Sulianto Saroso melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vaksinasi corona memang digadang-gadang menjadi salah satu solusi untuk mencegah penularan Covid-19. Terbaru, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menggratiskan vaksin covid-19 bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kata Muhadjir, vaksinasi corona ini juga menjadi salah satu solusi agar masyarakat bisa kembali beraktivitas normal tanpa takut tertular pandemi yang sudah mewabah sejak akhir 2019.
"Vaksinasi ini kepentingannya juga sebetulnya sama. Masyarakat ingin aman sehingga bisa beraktivitas kembali dan tentunya kita juga menginginkan agar kondisi sosial ekonomi kita kembali pulih," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril melaporkan langsung kepada Muhadjir berkaitan dengan jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit yang siap divaksinasi.
Kata dia, dari total 575 tenaga kesehatan (nakes) yang ada di RSPI Sulianti Saroso, sebanyak 375 orang dipastikan masuk kriteria untuk divaksinasi. Mereka dipilih setelah dilakukan screening kesehatan dan dalam kondisi sehat, tidak hamil, serta tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Saat ini kami sudah membentuk panitia persiapan vaksinasi. Jadi bila vaksin datang insyaallah kami sudah siap, nakes kami di RSPI yang memenuhi persyaratan sehat juga siap divaksinasi dan mudah-mudahan vaksinasi nanti berjalan lancar dan menambahkan imunitas bagi nakes di RSPI," kata dia.
(tst/psp)