Gibran Membantah, Tantang Pembuktian Korupsi Bansos Covid

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 08:26 WIB
"Kalau mau korupsi kenapa baru sekarang, enggak dulu-dulu?" ujar Gibran Rakabuming Raka saat membantah dirinya terlibat korupsi dana bansos Covid-19,
Putra Sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka saat di Jakarta, 24 Oktober 2019. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka membantah keras tudingan dirinya terlibat dalam tindakan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Bantahan itu ditegaskannya merespons informasi yang mengatakan Gibran merekomendasikan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) untuk mengerjakan pembuatan tas kain (goodie bag) bansos Covid-19 tersebut.

"Itu enggak benar itu. Saya itu tidak pernah merekomendasikan atau memerintah atau ikut campur dalam urusan bansos ini. Itu berita yang tidak benar," katanya di Banyuagung, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (21/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku bahkan tak pernah bertemu dengan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara yang terjerat dalam kasus tersebut, meskipun keduanya sama-sama politikus PDI Perjuangan.

Gibran juga menampik kabar yang mengatakan hasil korupsi bansos Covid-19 dinikmati sejumlah calon kepala daerah yang diusung PDIP di Pilkada 2020, termasuk dirinya.

"Kalau mau korupsi kenapa baru sekarang, enggak dulu-dulu? Kalau pengen proyek ya proyek yang lebih gede. PLN, Pertamina, jalan tol. Itu nilainya triliunan. Tapi, saya nggak pernah seperti itu," tutur pria yang telah memenangkan Pilkada Kota Solo 2020 tersebut.

Pria yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha kuliner itu juga menantang pihak-pihak yang menuduh keterlibatan dirinya agar membuktikan klaim tersebut. Ia mengatakan siap ditangkap seandainya tudingan itu terbukti.

"Tangkap saja kalau salah. Tangkap saja kalau ada buktinya. Tapi saya tegaskan sekali lagi, saya tidak pernah ikut-ikut," kata sulung dari tiga bersaudara anak dari Presiden Jokowi tersebut.

Sebagai informasi, PT Sritex merupakan satu dari enam perusahaan yang ditunjuk Kemensos dalam proyek bansos. Ini berbeda rencana awal, dimana seharusnya proyek digarap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pekerja menyusun bantuan paket sembako dari Presiden Joko Widodo di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (8/5/2020). Sebanyak 10 ribu paket sembako dari Presiden Joko Widodo siap didistribusikan kepada warga kurang mampu di daerah itu guna mengurangi beban ekonomi mereka di tengah wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/pras.Pekerja menyusun bantuan paket sosial terdampak Covid-19 dari Presiden Joko Widodo, Jumat (8/5/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Sebelumnya, dalam liputan investigasi majalah berita Tempo mengungkap kabar bahwa PT Sritex mendapat rekomendasi dari Gibran untuk mendapat peran dalam proyek tersebut.

Seperti Gibran, PT Sritex pun menampik pemberitaan tersebut. Dalam keterangan resminya, PT Sritex menegaskan penawaran pihaknya terlibat dalma pembuatan kantong Bansos Covid itu datang langsung dari Kementerian Sosial.

"PT Sri Rejeki Isman Tbk mendapatkan pemesanan tas goodiebag untuk bansos oleh Kemensos pada bulan April lalu. Inquiry tersebut diterima oleh pihak marketing kami langsung dari Kemensos dan telah diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku," kata Head of Corporate Communication Sritex Joy Citradewi.

Menteri Sosial Juliari P Batubara (kiri) memberikan paket bantuan kepada warga terdampak COVID-19 di Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/5/2020). Sebanyak 123.881 paket sembako dari pemerintah pusat didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu di Kota Depok guna meringankan beban ekonomi di tengah Pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nzMenteri Sosial Juliari P Batubara (kiri) saat meninjau pemberian bansos Covid-19 ke warga di Depok, Jawa Barat, 14 Mei 2020. Juliari telah ditetapkan KPK sebagai tersangka korupsi bansos Covid-19. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri menekankan akan mengusut penunjukan Sritex dalam proyek tas bansos. Saat ini, KPK telah memperoleh beberapa bukti dari pemeriksaan saksi.

"Penyidik masih akan melengkapi bukti, data dan informasi dengan memanggil dan memeriksa sejumlah saksi. Kami memastikan setiap informasi akan digali dan dikonfirmasi pada saksi-saksi yang diperiksa," kata Plt. Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri.

(fey/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER