Perbincangan mengenai sosok putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka meningkat di media sosial Twitter, Senin (21/12). Sejumlah netizen menggunakan tagar #TangkapAnakPakLurah ketika membicarakan Wali Kota Solo terpilih tersebut.
Gibran baru saja dikaitkan dengan kasus korupsi dana bantuan sosial atau bansos yang menjerat Menteri Sosial, Juliari Peter batubara yang merupakan politisi PDI perjuangan.
Dalam sebuah pemberitaan, Gibran yang disebut sebagai 'Anak Pak Lurah' diduga merekomendasikan PT Sritex sebagai perusahaan yang menyediakan tas kain untuk wadah bansos. Gibran telah membantah tudingan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbincangan menggunakan tagar #TangkapAnakPakLurah sudah tembus lebih dari 60 ribu kali hingga pukul 14.00 WIB. Berdasarkan data Trends24, tagar itu mulai populer sejak Minggu (20/12).
Salah satu akun yang menggunakan tagar itu adalah @abdulro98507614. Dia mengaku mendukung KPK untuk menangkap 'Anak Pak Lurah'.
"Ok w dukung 1000% untuk KPK.. #TangkapAnakPakLurah," kicau @abdulro98507614.
Sedangkan akun @kang_zam777 menyebut tagar #TangkapAnakPakLurah telah menimbulkan kepanikan par alurah di semua wilayah. Dia berkelakar para lurah akhirnya menyebunyikan anaknya karena khawatir ditangkap.
"Akibat tagar #TangkapAnakPakLurah Pak Lurah Mneyuruh anak2nya di semua kelurahan pada sembunyi karena tdk tau lurah mana yg anaknya mau di tangkapin #TangkapAnakPakLurah," kicau @kang_zam777.
Sementara @MoyudanS mempertanyakan apakah Komisi Pemberantasan Korupsi sudah memiliki cukup barang bukti untuk menangkap 'Anak Pak Lurah'. KPK diketahui pihak yang meringkus Juliari dan beberapa tersangka korupsi dana bansos.
"KPK....sdh cukup BB nya ????#TangkapAnakPakLurah," ujar @MoyudanS.
Di sisi lain, akun @Kosmetikorigin1 mengaku bingung dengan 'Anak Pak Lurah'. Dia pun bertanya perihal sesuatu yang melibatkan 'Anak Pak Lurah'.
"Ada apa ya dg anak pak lurah #TangkapAnakPakLurah #TangkapAnakPakLurah," kicau @Kosmetikorigin1.
Diberitakansebelumnya, sejumlah pejabat hingga para calon kepala daerah yang diusung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu diduga ikut menerima aliran dana dari perkara dugaan suap bansosCovid-19 yang membelit MensosnonaktifJuliari.
Aliran duit bahkan disebut diterima oleh seorang ketua komisi di DPR RI hingga pejabat di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Program bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak Covid-19 tersebut diduga dirancang untuk menjadi proyek bancakan.
Selain itu, Juliari juga disebut secara khusus ditengarai membentuk tim khusus untuk memilih vendor atau perusahaan penyedia paket bahan pokok, penyedia goodie bag, hingga jasa pengiriman bantuan sampai ke kelompok penerima manfaat.
Tercatat ada enam perusahaan yang diduga menerima proyek penyaluran bansos dari Kemensos. Selama beberapa bulan terakhir, mereka mendapat jutaan proyek paket bansos dengan nilai anggaran rata-rata di atas Rp300 miliar.
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex adalah satu dari enam perusahaan yang ditunjuk Kemensos menggarap proyek pembuatan tas kain untuk penyaluran bansos. Padahal, semula, proyek ini dijanjikan kepada perusahaan kecil dan menengah.
Disebutkan, nama Sritex muncul setelah mendapat rekeomendasi dari anak Presiden Joko Widodo yang maju di Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Namun Gibran membantah dengan tegas bahwa dirinya terlibat dalam korupsi dan Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19. Menurutnya, tudingan tersebut tak berdasar lantaran ia belum pernah bertemu dengan eks Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.
"Itu enggak benar itu. Saya itu tidak pernah merekomendasikan atau memerintah atau ikut campur dalam urusan bansos ini. Itu berita yang tidak benar," katanya usai menyalurkan bantuan asupan gizi kepada warga RT 01 RW 02, Kelurahan Banyuagung, Kecamatan Banjarsari, Senin (21/12).