Laporan BNN 2020: Ungkap 806 Kasus, Petakan 92 Sindikat

CNN Indonesia
Rabu, 23 Des 2020 01:40 WIB
BNN menyampaikan sepanjang 2020, pihaknya telah mengungkap 806 kasus tindak pidana narkotika dan menyita total 1,12 ton sabu.
Lima orang tersangka dan barang bukti sabu dihadirkan saat gelar barang bukti di kantor BNN, Jakarta, Jumat (12/6). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan sepanjang 2020, pihaknya telah mengungkap 806 kasus tindak pidana narkoba dan menyita total 1,12 ton sabu.

Kepala BNN Heru Winarko mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap 92 jaringan sindikat narkoba di Indonesia. Sebanyak 88 jaringan di antaranya telah diungkap.

Tidak hanya itu, Heru juga mengatakan pihaknya telah menyita barang bukti narkoba, di antaranya 1,12 ton sabu, 2,36 ton ganja, dan 340.357 butir ekstasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berangkat dari jaringan tersebut, BNN berhasil mengungkap 806 tindak pidana narkotika dengan total tersangka 1.247 orang, sepanjang 2020 BNN telah berhasil memetakan 92 jaringan sindikat narkotika, dan menyita 1,12 ton sabu," kata Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (22/12).

"Upaya menelusuri kejahatan narkotika juga terus dilakukan BNN dengan menelusuri tindak pidana kasus pencucian uang (TPPU) dan kasus narkotika," imbuhnya.

Adapun aset yang disita BNN dari penelusuran TPPU kasus narkotika tahun ini senilai Rp86.022.409.817.

Heru juga menyampaikan, modus penyelundupan narkotika pada 2020 tidak banyak berubah dengan tahun sebelumnya. Penyelundupan melalui jalur laut masih menjadi favorit para pengedar dan distributor narkoba.

"Penyelundupan melalui jalur laut masih menjadi primadona," tutur Heru.

BNN juga mencatat ada penurunan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia hingga 0,6 persen pada 2019. Menurut analisa Heru, artinya ada sekitar1juta orang tidak lagi melakukan penyalahgunaan narkoba.

"BNN mencatat ada penurunan prevalensi penyalahgunaan narkoba 2,4 persen pada 2015 menjadi1,8 persen pada 2019, dengan demikian terjadi penurunan angka prevalensi 0,6 persen sampai 2019, artinya sebanyak 1 juta orang tidak lagi melakukan penyalahgunaan narkoba," kata Heru.

(mln/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER