Polisi telah rampung melaksanakan gelar perkara dan meningkatkan kasus dugaan mesum atau asusila di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, ke tahap penyidikan.
"Memang mengarah ke arah tersangka ya yang pasien Covid-19 nya, tapi ini masih naik tahap penyidikan. Semua masih saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (27/12).
Dalam kasus ini polisi rencananya akan memeriksa dua pelaku asusila yakni pasien dan tenaga kesehatan. Namun, sejauh ini pemeriksaan baru dilakukan terhadap tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu lagi, pasien Covid-19 yang melakukan asusila belum diperiksa karena masih dinyatakan positif covid-19 dan dirawat di RSD Wisma Atlet.
Yusri menjelaskan, pasien covid-19 tersebut dilaporkan atas dugaan penyebaran konten asusila yang terjadi di tiga akun media sosial.
"'Pasien covid-19] karena dia adalah penyebarnya. Yang dilaporkan adalah penyebar akun, ada tiga akun yang disebarkan video porno ini," jelas Yusri.
"Sangkaannya belum tapi ya ke UU ITE ya," imbuhnya.
Adapun tenaga kesehatan yang diduga ikut melakukan tindakan asusila dengan pasien covid-19 masih menjadi saksi. Yusri menyebut, pihaknya juga telah rampung melakukan klarifikasi kasus ini kepada tenaga kesehatan tersebut.
Tenaga kesehatan itu pun telah dinyatakan negatif covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan. Sementara surat tanda registrasi (STR) perawat pria juga telah dinonaktifkan karena dinilai melanggar kode etik profesi.
"Saksi satunya yang memang kerjanya relawan, di situ sebagai perawat dapat informasi yang bersangkutan dinonaktifkan. Tetapi kita sudah ke pemeriksaan untuk klarifikasi," kata dia.
Yusri pun berharap kasus ini lekas rampung, sebab sejauh ini Polda Metro Jaya sudah cukup mengantongi barang bukti dan bakal segera memanggil saksi-saksi lainnya dalam kasus dugaan asusila ini.
"Kita harus bergerak cepat, karena memang ada barang bukti yang dilakukan penyitaan. Untuk ini, kita tunggu mudah-mudahan secepatnya kita lakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi," pungkas Yusri.
Kabar perihal pasien dan perawat yang melakukan kegiatan mesum sesama jenis di salah satu tower di Wisma Atlet pertama kali viral di media sosial twitter. Hal ini diketahui dari tangkapan layar percakapan via aplikasi bertukar pesan, WhatsApp antara pasien dan perawat tersebut.
Wisma Atlet sendiri merupakan rumah sakit darurat yang diperuntukkan bagi pasien covid-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan.
Belakangan dengan terus melonjaknya angka kasus covid-19, pengelola bakal menjadikan RSD Wisma Atlet Tower 8 dan 9 yang berlokasi di Pademangan, Jakarta Utara, sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien terpapar virus corona dengan status tanpa gejala.
Upaya itu dilakukan usai empat tower yang berada di RSD Wisma Atlet, yakni Tower 4,5,6, dan 7 resmi ditetapkan hanya untuk melayani pasien covid-19 dengan gejala ringan dan sedang sejak Sabtu (19/12) lalu.
(khr/wis)