Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan fasilitas isolasi kasus Covid-19 di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mencapai 91 persen. Pasien yang menjalani perawatan terus bertambah selama tiga bulan terakhir.
"Terkait meningkatnya kasus tiga bulan terakhir, saat ini rata-rata satu hari sekitar 110-120 kasus yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin," ujar Direktur RS Hasan Sadikin Bandung Nina Susana Dewi dalam keterangannya, Senin (28/12).
Nina menerangkan, pihaknya menyiapkan satu gedung khusus untuk penanganan Covid-19 di gedung Kemuning yang memiliki lima lantai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat lantai di antaranya telah digunakan sebanyak 155 tempat tidur dengan 11 tempat tidur ICU.
"Sehingga BOR ICU sudah 91 persen dan BOR isolasi 70-80 persen," tutur Nina.
Dia menjelaskan, RSHS sebagai rumah sakit rujukan nasional kerap menerima rujukan pasien dari rumah sakit lain yang terkena Covid-19 dengan gejala berat dan sedang. Sejak awal pandemi pada Maret 2020 sampai saat ini, pihaknya telah melayani 2.075 kasus yang terdiri dari suspek dan terkonfirmasi.
"Sekarang ini kita berada di akhir tahun, sehingga kita harus menghadapi perkiraan lonjakan yang diprediksi mencapai 20-30 persen," ujarnya.
Nina mengatakan, pihak RSHS saat ini menyiapkan skenario untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Dengan kenaikan antara 20-50 persen, kata dia, terdapat tambahan 40 tempat tidur sebagai tempat isolasi Covid-19.
"Sehingga seluruhnya ada 195 tempat tidur. Jadi, alhamdulillah sekarang 40 tempat tidur sudah siap digunakan di lantai 5 Kemuning," ujarnya.
Sedangkan, bila jumlah pasien membludak antara 50-100 persen, pihak RSHS akan memanfaatkan ruang rawat umum menjadi ruang isolasi di sekitar gedung Kemuning.
Nina menyebut ada tambahan 40 tempat tidur dan empat ICU sehingga mencapai 249 tempat tidur dengan 15 ICU.
Selain mempersiapkan fasilitas tempat tidur, Nina juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menambah tenaga kesehatan.
"Kami tentunya harus menyesuaikan dengan penambahan keperawatan. Kami akan konsultasikan dengan Kementerian Kesehatan, minta ke PPSDM atau Pusdatin," kata dia.
Adapun untuk stok obat, Nina mengatakan stok di RSHS Bandung sampai saat ini masih aman untuk tiga bulan ke depan dan dilanjutkan dengan pengadaan pada 2021.
(hyg/psp)