Rapid Test Antigen Acak di Bandung, 12 Orang Positif Covid

CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2020 03:47 WIB
Sebanyak 12 dari 432 orang yang menjalani rapid test antigen secara acak di terminal, tempat wisata, hingga hotel di Kota Bandung, dinyatakan positif Covid-19.
Ilustrasi pelaksanaan rapid test antigen. (Foto: AP/Emilio Morenatti).
Bandung, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar pemeriksaan rapid test antigen secara acak saat libur akhir tahun. Sebanyak 12 pengunjung di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 hasil uji cepat antigen.

Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani Raksanegara mengatakan, pihaknya telah melaksanakan rapid test antigen terhadap 432 yang terdiri dari pelaku perjalanan, wisatawan maupun pengunjung ke Kota Bandung. Pengetesan dilakukan mulai dari terminal, hotel, dan objek wisata seperti Kebun Binatang Bandung.

"Jumlah sampel yang kita ambil ada 432 dengan 300-an itu dari Terminal Leuwipanjang. Kemudian positifnya ada 12 dari Kebun Binatang, sebanyak tiga orang dan sisanya dari terminal," kata Ahyani, Senin (28/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada mereka yang positif Covid-19, Ahyani menuturkan, telah dipisahkan dengan warga lainnya. Pihaknya kemudian memberikan surat pengantar agar melanjutkan melakukan test swab PCR dan pulang untuk melakukan isolasi.

"Kalau dia berasal dari luar kota, kita kontak Dinkes-nya. Jika dari Kota Bandung, kita kontak Puskesmasnya untuk melakukan tracing," ujarnya.

Menurut Ahyani, mereka yang positif hasil rapid test antigen berasal dari berbagai tempat. Sebagian besar berasal dari Bandung.

"Ada yang Bandung dan ada yang luar Bandung. Kalau yang wisatawan kan dari mana-mana, kalau yang terminal dari titik Bandung mau keluar, tapi wisatawan ada orang luar," ujarnya.

Pengetesan secara acak yang dilakukan Pemkot Bandung merupakan anjuran dari pemerintah pusat melalui surat edaran guna menekan penyebaran kasus Covid-19 saat libur akhir tahun.

Adapun Pemkot Bandung selain melakukan pengetesan di hotel dan tempat wisata juga mewaspadai pelaku perjalanan.

"Menjelang tahun baru itu sudah peringatan bahwa setelah liburan hati-hati dengan kenaikan kasus. Kalau lonjakan itu nanti ketahuannya dua pekan lagi. Waktu Oktober saja lonjakannya kami belum bisa menyelesaikan, karena rantai penyebarannya kemana-mana," ujar Ahyani.

(hyg/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER