Data perkembangan kasus virus corona (Covid-19) harian di Indonesia yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 memperlihatkan DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi kasus harian Covid-19 di Tanah Air, per Senin (28/12).
Sebanyak 1.678 kasus harian ditemukan di ibu kota atau setara 28,6 persen penambahan kasus nasional disumbang oleh Jakarta. Selanjutnya, posisi penyumbang kasus tertinggi kedua yakni Jawa Tengah dengan 977 kasus, dan disusul Jawa Timur dengan 784 kasus.
Adapun penambahan kasus covid-19 harian secara nasional pada hari ini yakni 5.854 kasus, dengan tambahan sembuh sebanyak 6.302 orang, dan 215 orang lainnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara kumulatif kasus covid-19 per 28 Desember 2020 yakni sebanyak 719.219 kasus, 589.978 kasus sembuh, dan 21.452 kasus meninggal.
Kendati menjadi penyumbang penambahan kasus harian tertinggi, DKI Jakarta juga menyumbang angka kasus sembuh tertinggi dengan 1.700 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 832 kasus, dan Sulawesi Selatan 695 kasus sembuh.
Sedangkan kasus kematian covid-19 harian tertinggi di Jawa Tengah dengan 84 kasus, kemudian Jawa Timur dengan 54 kasus, dan DKI Jakarta 21 kasus kematian harian.
Di DKI Jakarta, kasus covid-19 dalam sepekan ini mengalami naik turun data. Tercatat data penambahan kasus covid-19 pada 21 Desember lalu yakni 1.466, kemudian 22 Desember 1.311 kasus, 23 Desember 1.954 kasus, lalu 24 Desember 1.933 kasus, dan 25 Desember 2.096 kasus. Kemudian, 26 Desember dengan 2.058 kasus, 27 Desember 1.997 kasus, dan terakhir hari ini 28 Desember 1.678 kasus.
Menyikapi fluktuasi data covid-19 di ibu kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat menyebut membuka peluang untuk menarik emergency brake atau rem darurat penanganan virus corona dengan cara memperketat kembali kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibu kota.
Riza menegaskan, upaya itu bakal dilakukan bila sebaran kasus covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan. Peningkatan itu khususnya dilihat dari grafik jumlah kasus usai libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
"Kita akan lihat nanti dalam beberapa hari ke depan, setelah tanggal 3 Januari apakah dimungkinkan nanti Pak Gubernur, apakah ada emergency brake atau yang lain nanti kami akan lihat sesuai dengan fakta dan data. Karena memang ini sangat dinamis sekali terkait fakta dan data," kata Riza di Polda Metro Jaya, Minggu (27/12).
Oleh sebab itu, Riza pun menegaskan perlunya kerjasama dalam menghadapi pandemi ini. Pemprov, kata dia, akan tetap aktif dan fokus melakukan upaya testing, tracing dan treatment (3T).
Sementara masyarakat juga diharap tetap patuh dalam menjalankan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
(khr/psp)