BKN: Rasa-rasanya Tak Akan Dibuka Lagi Status Guru untuk PNS

CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2020 14:20 WIB
BKN menyampaikan CPNS ke depan tidak akan membuka formasi guru karena seluruh seleksi guru nantinya hanya untuk PPPK.
Ribuan guru honorer saat berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana memperkirakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selanjutnya tidak akan membuka formasi guru. Seluruh penerimaan formasi guru nantinya hanya untuk formasi berstatus pegawai pemerintah untuk perjanjian kerja (PPPK).

"Ke depan rasa-rasanya tidak akan dibuka lagi status guru untuk PNS. Semua akan menjadi PPPK," katanya melalui siaran langsung di Youtube Kementerian PANRB, Selasa (29/12).

Ia menjelaskan keputusan ini diambil karena pihaknya menilai pengelolaan guru akan lebih efektif dengan status PPPK. Ketika menjadi PNS, kata dia, guru kerap meminta pindah lokasi pengabdian setelah 4-5 tahun bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ini mengganggu sistem pengelolaan dan distribusi guru yang sudah disusun pihaknya bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk itu, ia ingin menutup formasi guru pada CPNS untuk seterusnya.

Jadi nantinya, setiap individu yang ingin menjadi guru bisa melalui seleksi PPPK. Sementara yang sudah menjadi PNS tinggal menunggu giliran sampai statusnya diubah menjadi PPPK.

Bima menegaskan status PNS dan PPPK memiliki kedudukan yang setara dengan gaji yang sama, sehingga guru tak perlu khawatir akan perubahan status tersebut.

Perubahan status juga bakal dilaksanakan terhadap tenaga kesehatan, dokter dan tenaga penyuluh. Ia mengklaim pendekatan serupa dilakukan di banyak negara maju.

"Jumlah PPPK di negara maju 70-80 persen dibanding PNS. Dan untuk hal-hal pelayanan publik status kepegawaian penyelenggaraannya ada PPPK. Jadi ke depan di Indonesia seharusnya lebih banyak dibanding jumlah PNS," jelasnya.

Rencana CPNS 2021

Bima mengatakan pihaknya akan tetap menyelenggarakan CPNS dan membuka formasi lain pada 2021. Namun untuk kebutuhan formasi kemungkinan baru ditetapkan Mei 2021.

Meskipun kepastian akhir pandemi belum jelas, ia meyakinkan pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKB) dan seleksi kompetensi bidang (SKB) secara fisik aman dilakukan seperti pada CPNS 2019.

Ia menekankan protokol kesehatan akan tetap diterapkan secara ketat dalam pelaksanaan CPNS 2021. Targetnya, tes sudah dilaksanakan pada Juni dan seleksi selesai pada Desember.

"Dari keseluruhan proses di semua daerah, tidak ada satupun yang tertular atau menjadi klaster baru Covid-19. Walaupun dalam pelaksanaannya kami masih memperbolehkan peserta yang suhu tinggi, reaktif dan positif mengikuti seleksi. Kami akan terus perbaiki sistem. Kami punya keyakinan mampu," tuturnya.

(fey/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER