Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan dirinya positif terinfeksi Covid-19, Sabtu (2/1). Ia pun membeberkan kronologi dirinya hingga dinyatakan positif corona.
Mulanya, kata Khofifah ia menjalani tes swab PCR secara reguler di malam tahun baru 31 Desember 2020. Keesokan harinya, hasil tes itu menyatakan dirinya positif terkonfirmasi Covid-19.
"Tanggal 31 (Desember) malam saya termasuk yang ikut kembali swab secara kolektif dan tanggal 1 (Januari) hasilnya ternyata saya dinyatakan positif Covid-19," kata Khofifah, melalui video keterangan resminya, Sabtu (2/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, kata dia di tanggal 26 Desember 2020, ia juga melaksanakan tes serupa, namun hasilnya negatif. Ia lantas meminta orang yang melakukan kontak erat dengannya sejak 27 Desember 2020, untuk menjalani tes swab.
"Oleh karena itu semua yang melakukan kontak erat dengan saya, terhitung mulai tanggal 27 Desember mohon melakukan swab," ucapnya.
Usai dinyatakan positif Covid-19, Khofifah pun menalani isolasi mandiri. Mantan Menteri Sosial RI itu juga meminta doa untuk kesembuhannya.
"Saya sedang melakukan isolasi mandiri. Mohon doanya, mudah-mudah segera sembuh dan kembali melakukan pelayanan secara maksimal," kata dia.
Terkait jalannya pemerintahan, ia mengaku tetap melakukan koordinasi dengan Wagub Emil Elistianto Dardak serta Forkopimda Jatim.
"Covid-19 masih belum berhenti penyebarannya, mohon semua warga Jatim tetap disiplin menggunakan masker menggunakan jarak yang aman dan mencuci tamgan dengan air mengalir," ujarnya.
Meski Khofifah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19,kantornya, yakni Gedung Negara Grahadi Surabaya, takmenerapkanlockdownatau penutupan dari aktivitas.
Kendati demikian, tidak ada kegiatan apapun di Gedung Grahadihari ini. Para pegawai sudah bekerja dengan mekanisme pembagian kerja work from home (WFH) sejak masa awal pandemi beberapa bulan lalu.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur Aries Agung Paewai, mengatakan setiap hari GedungGrahadidisterilisasi secara rutin lewat penyemprotan disinfektan, baik sebelum maupun setelah kegiatan. Tak hanya itu, kata dia, setiap orang yang hendak masuk juga wajib menjalani rapid test antigen yang telah disediakan.
(frd/dea)