Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, jumlah warga penerima bantuan sosial dampak pandemi virus corona (Covid-19) berkurang.
Sebelumnya, ada sekitar 2,45 juta warga Jakarta yang menerima bantuan sosial. Namun, untuk 2021, jumlah penerima bantuan sosial di Jakarta berkurang menjadi sekitar 1,9 juta.
"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari yang sebelumnya sebesar total 2,45 juta penerima sembako, sekarang tidak sampai 1,9 (juta) kurang lebih," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza menjelaskan, pengurangan jumlah penerima bantuan sosial itu lantaran pihaknya bersama pemerintah pusat telah memperbaiki data penerima bantuan sosial.
Politikus Partai Gerindra itu juga menyebut, jumlah penerima berkurang lantaran pemerintah sudah melonggarkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
"Jumlahnya menurun karena memang sudah sejak PSBB diperlonggar kan orang sudah kembali bekerja. Sebelumnya kan hampir banyak sekali yang menerima," ungkap Riza.
"Dulu sampai (driver) GoJek juga menerima. Sekarang kan sudah tidak menerima. Jadi sekarang yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan," kata dia menambahkan.
Riza mengklaim, pengurangan penerima bantuan sosial ini tidak hanya terjadi di Jakarta. Menurutnya, pengurangan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah pusat dan Pemprov DKI bekerja sama menyalurkan bantuan sosial terhadap warga terdampak pandemi. Pada tahun 2021, skema bantuan sosial diubah menjadi tiga skema.
Tidak seperti tahun 2020 yang berbentuk sembako, bantuan sosial kali ini meliputi program keluarga harapan (PKH), program bantuan pangan non tunai (BPNT) atau kartu sembako, dan bantuan sosial tunai (BST).
Untuk PKH, pemerintah pusat akan menyalurkan bantuan kepada 10 juta keluarga dengan anggaran Rp28,7 triliun. Bantuan ini diberikan setiap tiga bulan pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Kemudian, untuk program kartu sembako, pemerintah menargetkan 18,8 juta keluarga. Besaran bantuan Rp200 ribu per bulan dengan anggaran Rp45,12 triliun.
Ketiga, bantuan sosial tunas dengan target penerima 10 juta keluarga di Indonesia dengan anggaran Rp12 triliun. Bantuan diberikan senilai Rp300 ribu per keluarga selama empat bulan.
(dmi/ayp)