Harga Kedelai Naik, Polisi Sebut Akibat Kapal Terlambat Tiba

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2021 17:48 WIB
Bareskrim Polri menyebut kenaikan harga kedelai bukan karena penimbunan, namun karena keterlambatan kapal pengangkut kedelai impor.
Kenaikan harga kedelai disebut bukan karena pelanggaran pidana. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri belum menemukan dugaan pelanggaran hukum atau tindak pidana terkait dengan melonjaknya harga kedelai. Kenaikan harga pun disebut karena keterlambatan kapal pengangkut kedelai impor ke Indonesia.

"Jadi saya sampaikan, bahwa Satgas Pangan belum menemukan pelanggaran," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (6/1).

Menurut dia, spekulasi masyarakat terkait dengan kenaikan harga bahan pangan tersebut sudah coba dikonfirmasi secara langsung oleh tim kepolisian ke sejumlah gudang-gudang penyimpanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, kata Ramadhan, kendala yang ditemukan penyidik terkait dengan kenaikan harga tersebut tidak seperti yang dipikirkan oleh masyarakat.

"Mungkin ada kecurigaan dari masyarakat atau ada penimbunan segala macam sehingga tadi harus dipahami diketahui oleh masyarakat umum bahwa kenaikan tadi disebabkan adanya keterlambatan kapal yang mengangkut kedelai impor," kata dia.

Ramadhan menyebut itu merupakan hasil inspeksi ke sejumlah gudang perusahaan importir kedelai.

Pertama, gudang milik PT Segitiga Agro Mandiri, perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai eks Amerika dengan kapasitas antara 6.000 hingga 7.000 ton per bulan, di Bekasi.

Bahwa, proses pengiriman kedelai beberapa kali terhambat lantaran kapal yang mengangkut kedelai impor tujuan Indonesia itu sangat jarang ditemui.

Keterlambatan bisa terjadi selama 2-3 pekan lantaran kapal singgah ke Singapura terlebih dahulu. Sehingga, kenaikan harga pada pertengahan Desember 2020 lalu tidak dapat terhindarkan.

"Kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga menggunakan angkutan tujuan Singapura dan sering terjadinya delay dikarenakan menunggu waktu dalam connecting ke Indonesia sehingga keterlambatan antara 2-3 minggu," urainya.

Selain itu, kata Argo, berdasarkan informasi dari staf perusahaan ada kenaikan harga beli di negara asal. "Yang sebelumnya 6.800 menjadi 8.300," imbuhnya.

Distribusi kedelai sudah dilakukan ke UMKM industri tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat sebanyak 250-300 ton per hari. Stok perusahaan yang tersisa saat ini adalah 2.500 ton.

Kedua, pengecekan di PT. FKS Mitra Agro di Pasar Kemis Pasir Jaya Cikupa, Tangerang. Dari pemeriksaan itu, kepolisian mencatat data bahwa pada 31 Desember 2020 kedelai masuk sebanyak 533,29 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 79 ton. Sisa stok per 31 Desember 2020 sebanyak 474,29 ton.

"Bahwa pada tanggal 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 460,22 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 76 ton, sisa stok per 4 Januari sebanyak 384,22 ton. Sisa stok per tanggal 5 Januari 2021 sebanyak 858,51 ton," tambah Argo.

Ketiga, pengecekan ke PT. Sungai Budi di Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten. Ditemukan fakta bahwa, pada tanggal 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 400 ton dan sebanyak 300 ton sudah siap didistribusikan ke konsumen, sehingga sisa stok saat ini per 5 Januari 2021 sebanyak 100 ton.

"Polri merespons kelangkaan kedelai di pasar terutama importir, apabila di temukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," kata Argo.Meski begitu, Polri menyatakan bakal memproses hukum secara tegas jika memang ada importir kedelai yang mencoba melakukan penimbunan dan memainkan harga.

Sebagai informasi, harga kedelai mengalami kenaikan di awal 2021, dari yang semula Rp7.000 menjadi Rp9.000. Sejumlah perajin tahu tempe pun mogok produksi selama tiga hari. Pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama 1 hingga 3 Januari.

(mjo/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER