Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Sosial (Kemensos) Herman Koswara mengatakan besar kemungkinan para tunawisma yang kerap berada di sekitar Sudirman-Thamrin sudah bersembunyi saat ini.
Herman menyebut mereka tentu takut ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang kembali gencar melakukan razia setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini menemukan gelandangan di pusat Ibu Kota.
Oleh karena itu, kata Herman, wajar jika Dinas Sosial DKI Jakarta tak menemukan gelandangan dan pemulung saat patroli di kawasan Sudirman-Thamrin tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin sekarang tunawisma itu tidak ada, bisa saja karena giat Satpol PP kan kembali menguat. Mungkin tunawisma yang lain pun bilang 'wah takut jangan nongkrong di seputar Thamrin ada Satpol PP' kan bisa aja," kata Herman saat ditemui di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (7/1).
Herman mengatakan keberadaan gelandangan di kawasan Thamrin pada Senin (4/1) lalu merupakan fakta. Tunawisma yang ditemukan juga dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi.
"Kemarin [Senin] kita temukan faktanya seperti itu, ada yang di bawa ke BRSEGP Bekasi, memang begitu [ada tunawisma] temuannya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Sosial (Kadinsos) Jakarta Pusat Ngapuli Paranginangin menyatakan kawasan Sudirman-Thamrin merupakan kawasan steril dari gelandangan dan pemulung.
Ngapuli mengatakan pihaknya bersama Satpol PP selalu berpatroli mencari Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di kawasan Thamrin. Ia juga kerap kali kucing-kucingan dengan PPKS saat berpatroli.
"Kalau kita datang tim kita, dia ke dalam, ke kampung menurut pengamatan yang kita lakukan, dan dia orang kampung situ, itu yang beberapa kali kita jangkau sama Tim Pol PP, tim sosial," kata Ngapuli.
Namun saat Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan blusukan ke kawasan Thamrin, pada Senin (4/1) ditemukan tiga orang gelandangan. Risma langsung menawarkan para tunawisma tersebut pindah ke BRSEGP Pangudi Luhur.
(mln/fra)