Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal menggunakan sejumlah bangunan di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19 atas seizin Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat Marion Siagian mengatakan, gedung milik Secapa itu akan disiapkan dengan kapasitas 200 tempat tidur.
"Ini sedang kita siapkan Secapa TNI AD jadi rumah sakit darurat. Kapasitasnya hampir 200 tempat tidur," kata Marion, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan penggunaan Gedung Secapa TNI AD itu karena tingkat keterisian ruang isolasi di Jabar per 6 Januari sudah mencapai 79 persen.
Terkait dengan tenaga medis yang bertugas di Secapa nantinya akan dibantu dari tenaga medis dari RS TNI Dustira dan relawan.
"Nanti SDM-nya dari TNI, RS Dustira dan relawan," ujar Marion.
Selain Secapa AD, Satgas Covid-19 juga tengah mempersiapkan Wisma Haji Bekasi sebagai salah satu rumah sakit darurat. Untuk Wisma Haji Bekasi ini, nantinya akan diperkuat oleh tenaga medis seperti relawan dokter dan perawat dari BNPT.
"Kan ada juga yang sudah dipakai di RS pemerintah, mereka ada pergantian sif juga," tutur Marion.
Secapa TNI AD sendiri pernah menjadi klaster penularan covid-19 pada Juli 2020. Saat itu sebanyak 1.262 orang yang positif covid-19 terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih.
Proses karantina pun dilakukan secara ketat dengan membatasi pergerakan orang keluar masuk.
Jumlah kasus positif covid-19 dari Secapa saat itu menjadi klaster terbesar di wilayah Jabar.
(hyg/psp)